Jakarta, IDM – Cina menegaskan bahwa Amerika Serikat (AS) tidak memiliki hak untuk mencampuri masalah negaranya dengan Filipina. Hal itu diungkapkan setelah Presiden Joe Biden menyatakan komitmen untuk mendukung Filipina terkait perebutan wilayah di Laut Cina Selatan (LCS).
“AS bukan pihak yang terlibat dalam masalah LCS, AS tidak punya hak untuk terlibat dalam masalah antara Cina dan Filipina,” kata juru bicara Kemenlu Cina Mao Ning melansir laman resmi Fmprc.gov.cn, Jumat (27/10).
Baca Juga: AS Sebut AUKUS Sebagai Upaya untuk Menjaga Perdamaian di Indo-Pasifik
Cina dan Filipina telah beberapa kali terlibat konfrontasi di LCS, terutama di perairan yang disengketakan yaitu di sekitar Second Thomas Shoal, bagian dari Kepulauan Spratly.
Konflik paling baru terjadi pada minggu lalu, ketika sebuah kapal Cina bertabrakan dengan kapal Filipina. Otoritas keamanan Filipina pun mengecam manuver berbahaya Cina tersebut, yang berpotensi memakan korban. Sementara, Cina menyebut kapal Filipina itu telah memasuki wilayah perairan tanpa izin meskipun telah diperingatkan.
“Janji AS untuk membela Filipina tidak boleh merugikan kedaulatan dan kepentingan maritim Cina di LCS, dan juga tidak boleh mendukung dan mendorong klaim ilegal Filipina,” kata Mao.
Baca Juga: AS Sebut Pesawat Tempur Cina Hampir Menabrak Pesawat B-52
Sebelumnya, Biden mengatakan bahwa komitmen AS terhadap pertahanan Filipina sangat kuat, usai menyebut Cina bertindak “berbahaya dan melanggar hukum” di wilayah tersebut.
“Setiap serangan terhadap pesawat, kapal, atau angkatan bersenjata Filipina akan mengacu pada Perjanjian Pertahanan Bersama kami dengan Filipina,” kata Biden dalam sambutannya saat pertemuan dengan Perdana Menteri Australia. (bp)