Presiden Cina Xi Jinping menegaskan kemitraan tanpa batas dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan mendukung diskusi dengan Amerika Serikat (AS) untuk mengakhiri perang Ukraina.
Cina mengatakan bahwa pihaknya telah mengusir tiga pesawat Angkatan Udara Filipina yang terbang secara ilegal di atas Kepulauan Spratly. Insiden ini merupakan yang kedua kalinya terjadi antara Cina dan Filipina selama seminggu terakhir.
Cina mengatakan bahwa kapal perang Kanada yang melintasi Selat Taiwan pada beberapa waktu lalu telah merusak perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.
Cina mulai merekrut anggota untuk menjadi Pasukan Pertahanan Planet karena dikhawatirkan adanya kemungkinan sebuah asteroid akan menghantam Bumi pada tahun 2032.
Angkatan udara Filipina dan Amerika Serikat (AS) menggelar patroli gabungan di Laut Cina Selatan. Tindakan itu memicu kecaman dari Cina, yang juga menganggapnya dapat mengganggu stabilitas keamanan di kawasan.
Penjaga Pantai Filipina (Philippines Coast Guard/PCG) mengatakan bahwa kapal "monster" Cina bergerak menjauh dari Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) tetapi kembali mengirim kapal lain mendekati wilayah tersebut.
Hubungan antara Rusia dan Cina sangat penting untuk menjaga stabilitas global. Hal itu disampaikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin kepada Presiden Cina Xi Jinping melalui pertemuan secara daring pada Selasa (21/1).
Filipina mengecam Cina karena telah melakukan hal ilegal dengan mengerahkan kapal penjaga pantai terbesarnya ke dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), yang juga melanggar prinsip kebebasan navigasi.
Sebuah drone bawah Laut (Unmanned Underwater Vehicle/UUV) yang ditemukan di lepas pantai Filipina Tengah pada akhir tahun lalu kemungkinan diluncurkan oleh kapal induk milik Cina.
Sebanyak 38 angkatan laut negara di dunia akan berpartisipasi dalam Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) di Bali, pada Februari 2025. Tiga negara di antaranya, yaitu Rusia, Cina, dan Amerika Serikat bakal mengirimkan kapal perang untuk terlibat latihan skala internasional yang digelar oleh TNI AL itu.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Serbia telah mengerahkan sistem rudal FK-3 buatan Cina untuk meningkatkan kemampuan pertahanan udara. Sistem canggih ini mencakup kendaraan komando, peluncur roket, radar, dan kendaraan logistik.
Sebuah drone bawah Laut (Unmanned Underwater Vehicle/UUV) yang diduga milik Cina ditemukan di lepas pantai Filipina Tengah dan dikhawatirkan "berpotensi menimbulkan implikasi terhadap keamanan nasional".
Kapal induk helikopter (LHD) dan dua unit fregat pengawal type 054A (Jiangkai II class) milik Angkatan Laut Cina, yaitu Plans Hainan (LHD 31), Plans Liuzhou (FFG 537), Plans Hengyang (FFG 568) sandar di Jakarta, sejak Selasa (24/12).
Cina mengecam Filipina karena sistem rudal 'Typhon' milik Amerika Serikat (AS) masih berada di negara itu usai mengoperasikannya dalam latihan gabungan. Pengerahan sistem itu disebut berpotensi menyebabkan perlombaan senjata di kawasan.