Filipina kembali memprotes tindakan agresif yang dilakukan Penjaga Pantai Cina berupa penyerangan menggunakan meriam air dan melukai tiga awak Kapal Unaizah 4 May di Laut Cina Selatan pada beberapa waktu lalu.
Cina mengatakan Filipina mengabaikan usulan yang diajukannya untuk menangani perselisihan terkait klaim tumpang tindih di Laut Cina Selatan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Cina mengatakan kapal Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) telah melanggar batas dan memasuki perairan yang berdekatan dengan Second Thomas Shoal, sebuah wilayah sengketa di Laut Cina Selatan.
Cina menegaskan bahwa Amerika Serikat (AS) tidak memiliki hak untuk mencampuri masalah negaranya dengan Filipina. Hal itu diungkapkan setelah Presiden Joe Biden menyatakan komitmen untuk mendukung Filipina terkait perebutan wilayah di Laut Cina Selatan (LCS).
Otoritas keamanan Filipina mengatakan sebuah kapal penjaga pantai dan kapal pasokan logistik ditabrak oleh kapal Cina di wilayah perairan sengketa. Hal ini menambah ketegangan antara kedua negara.
Cina memperingatkan bahwa Filipina telah melanggar kedaulatan wilayah dan hukum internasional dengan melakukan provokasi di Laut Cina Selatan. Tindakan itu disebutnya mengancam perdamaian dan stabilitas regional.
Otoritas Filipina menyebut bahwa kapal perang Cina telah melakukan pelanggaran dan manuver berbahaya terhadap kapalnya. Tindakan tersebut merupakan yang kesekian kalinya Cina sengaja melakukan konfrontasi terhadap wilayah sengketa di Laut Cina Selatan.