Jakarta, IDM – Israel membantah telah menyerang sebuah klinik di Jalur Gaza bagian utara, yang dijadikan sebagai tempat para petugas kesehatan melakukan vaksinasi polio bagi anak-anak Palestina.
Pada Sabtu lalu, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan tembakan Israel telah menghantam klinik Sheikh Radwan saat para orang tua membawa anak-anak mereka untuk divaksinasi. Sebanyak empat anak terluka dalam ledakan tersebut.
Baca Juga: Usai Uji Coba Rudal, Korut Tegaskan akan Tingkatkan Upaya ‘Membela Diri’
Dilansir dari Reuters, Senin (4/11), Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) mengatakan pihaknya mengetahui laporan itu tetapi mengklaim bahwa mereka tidak melakukan serangan apa pun saat insiden itu terjadi.
“Bertentangan dengan klaim tersebut, tinjauan awal menetapkan bahwa IDF tidak menyerang di area tersebut pada waktu yang ditentukan,” katanya.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa insiden itu terjadi tepat setelah timnya berada di klinik tersebut. Ia menegaskan, serangan Israel sangat membahayakan fasilitas kesehatan yang vital.
“Kami telah menerima laporan yang sangat memprihatinkan bahwa pusat perawatan kesehatan primer Sheikh Radwan di Gaza utara diserang hari ini saat para orang tua sedang membawa anak-anak mereka ke vaksinasi polio yang menyelamatkan nyawa di suatu daerah di mana jeda kemanusiaan disepakati untuk memungkinkan vaksinasi dilanjutkan. Enam orang, termasuk empat anak-anak terluka,” kata Ghebreyesus melalui platform X.
Baca Juga: Respons Ancaman Rudal Korut, AS, Korsel dan Jepang Gelar Latma Udara
“Jeda khusus kemanusiaan yang sangat penting ini harus benar-benar dihormati. Gencatan senjata!” sambungnya.
Israel menyebut Hamas sengaja beroperasi di wilayah sipil untuk menggunakan warga sebagai tameng. Tuduhan itu telah dibantah Hamas. (bp)