Jakarta, IDM – Korea Utara (Korut) mengatakan bahwa mereka akan terus membangun “kemampuan membela diri” di tengah ancaman militer akibat berbagai latihan gabungan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) di Semenanjung Korea.
“Korut akan lebih mengintensifkan upaya praktisnya untuk mencegah ancaman militer dari pasukan musuh dan menjaga keseimbangan kekuatan di kawasan tersebut,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut yang tidak disebut namanya, melansir KCNA, media pemerintah Korut, Senin (4/11).
Lebih lanjut, dikatakan bahwa Washington dan Seoul telah menggelar “berbagai macam rencana perang lebih dari 20 kali” di tahun ini. Sehingga, tidak ada pilihan bagi Korut selain membangun deterens nuklir.
Baca Juga: Respons Ancaman Rudal Korut, AS, Korsel dan Jepang Gelar Latma Udara
Dalam pernyataan terpisah, Kim Yo Jong, pejabat tinggi Korut sekaligus adik Presiden Kim Jong Un, juga menegaskan berbagai uji coba rudal ditujukan untuk “pertahanan diri.”
Pada Kamis lalu, Korut uji coba rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat baru bernama ‘Hwasong-19’. Uji coba itu dilakukan di tengah kekhawatiran global terkait pengerahan pasukan Korut ke Rusia. (bp)