Jakarta, IDM – Pihak intelijen Amerika Serikat (AS) merilis sebuah laporan yang mengatakan bahwa Cina berperan penting bagi Rusia sebagai pemasok berbagai teknologi militer untuk digunakan dalam ‘operasi khusus’ di Ukraina. Cina juga disebut telah membantu pemerintahan Putin dalam menghindari sanksi yang ditetapkan oleh negara-negara barat.
Dilansir dari Democrats-intelligence.house.gov, Minggu (30/7), The Office of the Director of National Intelligence (ODNI) mengatakan pihaknya telah melakukan investigasi terhadap keterlibatan Cina dalam mendukung Rusia. Hasilnya, sebuah perusahaan industri pertahanan Cina disebut seringkali mengirim peralatan navigasi militer, suku cadang jet tempur hingga teknologi jamming.
Baca Juga: AS Rangkul Australia Hadapi ‘Perilaku Intimidasi’ Cina
“Cina telah menyediakan beberapa teknologi yang digunakan militer Moskow untuk melaksanakan perang di Ukraina, meskipun ada sanksi internasional. Catatan bea cukai menunjukkan bahwa industri pertahanan milik Cina terbukti mengirimkan peralatan navigasi, teknologi jamming, dan suku cadang jet tempur ke industri pertahanan milik Rusia yang dikenai sanksi barat,” tulis ODNI.
Lebih lanjut, ODNI menyebut Cina merupakan sekutu utama Rusia. Bahkan, hubungan bilateral keduanya menjadi ‘lebih kritis’ sejak konflik bersenjata pecah di Ukraina pada Februari tahun lalu. Sementara, pihak Cina berulang kali membantah keterlibatannya dalam pengiriman komponen militer ke Rusia tersebut.
Baca Juga: Helikopter MRH-90 Taipan Australia Terjatuh, Latihan Talisman Sabre 23 Dihentikan Sementara
“Cina telah menjadi mitra yang lebih kritis bagi Rusia sejak invasi ke Ukraina pada Februari 2022,” katanya.
Sejalan dengan itu, Cina juga telah meningkatkan impor pasokan minyak dan gas dari Rusia. Keduanya disebut menerapkan sistem pembayaran domestik guna menghindari sistem perbankan barat. (bp)