Jakarta, IDM – Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) menyepakati pedoman deterens nuklir gabungan untuk menghadapi meningkatnya ancaman nuklir Korea Utara (Korut).
‘Pedoman AS-Korsel untuk Deterens Nuklir dan Operasi Nuklir di Semenanjung Korea’ itu ditandatangani oleh kedua presiden di sela-sela KTT NATO di Washington pada beberapa waktu lalu. Pedoman tersebut mengizinkan penempatan aset nuklir AS di Semenanjung Korea untuk mencegah sekaligus merespons potensi serangan nuklir dari Korut.
Baca Juga: Cina Kritik Deklarasi NATO ‘Bias dan Provokatif’
“Para presiden menggarisbawahi bahwa dokumen Pedoman ini memberikan landasan yang kuat untuk meningkatkan kerja sama pencegahan yang diperluas antara AS-Korsel secara terintegrasi,” tulis pernyataan bersama kedua negara, melansir Whitehouse, Jumat (12/7).
Pedoman itu juga merupakan kelanjutan dari badan konsultasi AS-Korsel, yang dibentuk pada tahun lalu untuk meningkatkan pertukaran informasi mengenai operasi nuklir strategis.
Baca Juga: Ukraina dan Rumania Sepakati Kerja Sama Keamanan Jangka Panjang
Di bawah Pemerintahan Kim Jong Un, Korut terus meningkatkan kemampuan nuklir strategis dan seringkali menyebut Korsel sebagai provokator konflik karena melakukan latihan militer dengan AS di Semenanjung Korea.
Kekhawatiran terhadap Korut semakin bertambah sejak Kim dan Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani ‘Perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif’ pada bulan lalu. Keduanya sepakat bahwa jika salah satu pihak mendapat serangan agresi, pihak lainnya harus segera memberikan bantuan militer. (bp)