Jakarta, IDM – Pemerintah Rusia mengevakuasi ribuan orang dari wilayah perbatasannya setelah Ukraina mengatakan bahwa mereka akan melakukan serangan lainnya ke teritorial Rusia.
Ukraina mengintensifkan serangan udara dan darat ke wilayah Kursk, Rusia pada 6 Agustus lalu. Serangan artileri tersebut juga termasuk serbuan infanteri Ukraina, yang didukung oleh tank dan kendaraan lapis baja.
Baca Juga:Â Bertemu Presiden Palestina, Putin Dukung Solusi Dua Negara
Dilansir dari Reuters, Kamis (15/8), penjabat gubernur Kursk, Alexei Smirnov, mengatakan bahwa distrik Glushkov, yang berpenduduk 20.000 jiwa, sedang dievakuasi. Setidaknya 200.000 orang sejauh ini telah dievakuasi dari wilayah perbatasan Rusia.
Sementara, Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia mengatakan bahwa pasukannya telah menembak jatuh drone Ukraina di wilayah Belgorod, Rusia dan pesawat pengebom Sukhoi-34 telah menghantam posisi Ukraina di Kursk.
Selain itu, Kemhan Rusia juga melaporkan adanya pertempuran sengit di sepanjang garis depan. Namun, pasukan Rusia diklaim telah mengambil posisi yang lebih unggul di beberapa titik.
Baca Juga:Â Hamas Akui Mulai Kehilangan Kepercayaan Terhadap AS Sebagai Mediator Gaza
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengklaim pasukannya semakin maju beberapa kilometer, dengan tujuan ‘memulihkan keadilan’.
Dalam menghadapi kemungkinan serangan balasan Rusia yang lebih besar, Ukraina pun dilaporkan sedang membentuk zona penyangga demi melindungi penduduk. (bp)