Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa pihaknya akan mengirim delegasi ke Turki untuk melakukan perundingan damai langsung dengan Ukraina pada Kamis (14/5) besok.
Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (Korsel) atau NIS mengatakan bahwa sekitar 600 tentara Korea Utara (Korut) tewas saat bertempur bersama Rusia melawan Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin bersedia untuk mewujudkan perdamaian dengan Ukraina. Namun, situasi konflik sangat rumit sehingga kesepakatan damai segera seperti yang diinginkan Amerika Serikat (AS) sulit dicapai.
Amerika Serikat (AS) menyerukan agar Korea Utara (Korut) berhenti mengerahkan pasukan bersenjata untuk membantu Rusia bertempur melawan Ukraina. Hal itu diungkapkan usai militer Korut mengakui bahwa pihaknya telah mengirim pasukan ke Kursk.
Korea Utara (Korut) mengakui bahwa mereka telah mengerahkan pasukan bersenjata untuk bertempur bersama Rusia melawan Ukraina. Hal itu disebut dilakukan atas perintah dari Presiden Kim Jong Un guna membantu merebut kembali kendali atas wilayah Rusia yang diduduki oleh Ukraina.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Cina menolak klaim Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang mengatakan bahwa Beijing telah memasok senjata ke Rusia, termasuk bubuk mesiu dan artileri.
Presiden Rusia Vladimir Putin nampaknya terbuka untuk perundingan damai secara bilateral dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky guna menyelesaikan konflik yang telah berlangsung sejak Februari 2022.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa proses negosiasi untuk mencapai kesepakatan dengan Amerika Serikat (AS) dalam mengakhiri perang Ukraina tidaklah mudah.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa komunikasi dengan Amerika Serikat (AS) terkait kesepakatan damai Ukraina berjalan dengan sangat baik namun masih perlu waktu panjang untuk mengharapkan hasil.
Inggris mengumumkan bantuan militer tambahan sebesar £450 juta untuk Ukraina. Hal itu diungkapkan Inggris jelang memimpin pertemuan para menteri pertahanan dari 30 negara di markas NATO di Brussels pada beberapa waktu lalu.
Presiden Rusia Vladimir Putin tetap mendukung gagasan gencatan senjata di Ukraina. Namun, Putin belum mendapat jawaban atas banyak pertanyaan tentang implementasi gencatan senjata yang diusulkan oleh pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Ukraina berencana mengirim tim negosiator ke Amerika Serikat (AS) untuk membahas kesepakatan terkait sumber daya mineral, di tengah tersendatnya gencatan senjata dengan Rusia.
Korea Selatan (Korsel) memperkirakan bahwa Korea Utara (Korut) telah mengirimkan sekitar 3.000 tentara tambahan ke Rusia dalam kurun waktu dua bulan untuk membantu melawan Ukraina di medan tempur.
Presiden Korea Utara (Korut) Kim Jong Un menegaskan kembali komitmen dukungan terhadap Rusia dalam mempertahankan diri melawan Ukraina. Hal itu ia ungkapkan saat bertemu Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergei Shoigu di Pyongyang pada beberapa waktu lalu.