Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa pasukan Korea Utara (Korut) kembali bertempur di wilayah Kursk, usai laporan bahwa Rusia telah menarik mundur mereka karena mengalami kerugian besar.
Pasukan Korea Utara (Korut) diyakini telah ditarik mundur dari garis depan pertempuran di wilayah Kursk, Rusia karena sudah tidak terlihat selama beberapa Minggu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan bahwa pihaknya telah menangkap dua tentara Korea Utara (Korut) yang bertempur bersama Rusia di wilayah Kursk.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan sekitar 15.000 tentara Rusia tewas dalam pertempuran di wilayah Kursk selama lima bulan terakhir, yang juga dibantu bertempur oleh pasukan Korea Utara (Korut).
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa pasukan Rusia dan Korea Utara (Korut) mengalami kerugian besar dalam pertempuran di wilayah Kursk Selatan, Rusia.
Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mengatakan bahwa pasukan Korea Utara (Korut) telah dikerahkan ke Rusia dan tengah beroperasi di wilayah perbatasan Kursk. Hal itu ia ungkapkan usai bertemu dengan pejabat pertahanan Korea Selatan (Korsel) pada hari beberapa waktu lalu.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan bahwa pihaknya siap untuk melakukan perundingan damai dengan Ukraina tetapi hal itu dirusak oleh serangan ke wilayah Kursk.
Kepala Angkatan Darat Ukraina mengungkapkan bahwa pasukan mereka telah berhasil menguasai hampir 1.300 kilometer persegi wilayah Kursk, Rusia sejak operasi pada 6 Agustus lalu.
Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Ukraina mencoba menargetkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Kursk, Rusia dalam serangan pada beberapa waktu lalu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa serangan ke wilayah Kursk, Rusia bertujuan untuk menciptakan zona penyangga guna mencegah serangan lebih lanjut oleh Moskow.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim bahwa pasukannya telah menguasai Kota Sudzha di Kursk, Rusia. Kota itu menjadi yang terbesar direbut Ukraina sejauh ini.
Pemerintah Rusia mengevakuasi ribuan orang dari wilayah perbatasannya setelah Ukraina mengatakan bahwa mereka akan melakukan serangan lainnya ke teritorial Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Ukraina berusaha merusak stabilitas Rusia dengan menyerang teritorial negaranya. Tetapi, Putin menegaskan upaya itu tidak akan berhasil.