Jakarta, IDM – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim bahwa pasukannya telah menguasai Kota Sudzha di Kursk, Rusia. Kota itu menjadi yang terbesar direbut Ukraina sejauh ini.
Pasukan Ukraina memulai serangan ke Kursk sejak 6 Agustus lalu, melalui serangan udara dan darat yang didukung oleh puluhan kendaraan tempur lapis baja.
Sementara, Kota Sudzha yang berada di Kursk memiliki populasi sekitar 5.000 penduduk sebelum perang. Letaknya juga di persimpangan jalur gas utama Rusia menuju Eropa, yakni jalur pipa Druzhba.
Baca Juga:Â Hamas Akui Mulai Kehilangan Kepercayaan Terhadap AS Sebagai Mediator Gaza
“Kami memiliki kemajuan baru. Jenderal Syrskyi melaporkan pembebasan kota Sudzha dari militer Rusia. Dan kantor komandan militer Ukraina sedang didirikan di sana sekarang,” kata Zelensky melansir President.gov.ua, laman kepresidenan Ukraina, Jumat (16/8).
Pernyataan itu nampak menunjukkan rencana Ukraina untuk tetap berada di wilayah Kursk dalam jangka panjang. Namun, ia tidak menjelaskan fungsi apa saja yang akan ditangani oleh kantor militer tersebut.
“Beberapa permukiman lain juga telah dibebaskan. Secara total, sudah ada lebih dari 80 permukiman. Saya berterima kasih kepada setiap pejuang kita yang mewujudkan semua ini,” imbuhnya.
Baca Juga:Â Diserang Ukraina, Rusia Evakuasi Ratusan Ribu Penduduk di Perbatasan
Sebelumnya, Zelensky mengungkapkan salah satu alasan penyerbuan ke teritorial Rusia itu adalah untuk melindungi wilayah perbatasan Ukraina. Sedangkan, Kementrian Pertahanan (Kemhan) Rusia menyebut sekitar 120.000 penduduk di Kursk telah di evakuasi.
“Semakin banyak kehadiran militer Rusia dihancurkan di wilayah perbatasan, semakin dekat perdamaian dan keamanan nyata bagi negara kita. Negara Rusia harus bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya,” ujar Zelensky. (bp)