Jakarta, IDM – Cina menolak rencana Aliansi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk membuka kantor perwakilan di Jepang. Langkah perluasan itu disebut sebagai konfrontasi terhadap perdamaian dan stabilitas kawasan Asia Pasifik.
Dilansir dari Fmprc.gov.cn, laman resmi Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) Cina, Kamis (25/5), Mao Ning mengatakan bahwa kawasan Asia Pasifik menolak secara tegas rencana NATO membuka kantor perwakilan di Jepang.
Baca Juga: Prajurit Dislambair Asah Kemampuan Khusus Underwater Cutting and Welding
“NATO mengklaim sebagai organisasi regional dan tidak boleh memperluas jangkauan geopolitiknya. Asia-Pasifik tidak menerima konfrontasi blok atau blok militer,” kata Juru Bicara Kemenlu Cina tersebut.
Mao mengingatkan agar Jepang berhati-hati dalam memutuskan untuk bersekutu dengan NATO. Bahkan, ia mengungkit sejarah kelam yang pernah terjadi antara Jepang dengan blok barat saat Perang Dunia II.
Baca Juga: Mesir Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Angkatan Laut dengan Arab Saudi dan Qatar
“Mengingat sejarah agresi, Jepang perlu berhati-hati dalam masalah militer dan keamanan. Serta memastikan tindakannya kondusif bagi perdamaian dan stabilitas kawasan,” jelas Ning.
Pernyataan Mao Ning ini muncul untuk menanggapi Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida yang mengkonfirmasi kebenaran rencana NATO. Kishida mengungkapkan negaranya tidak akan menjadi anggota, melainkan hanya penghubung bagi aliansi pertahanan itu di Kawasan Asia untuk pertama kali. Melalui kantor perwakilan, kerja sama NATO dan Jepang juga akan semakin erat dan diharapkan akan mampu mengatasi berbagai ancaman siber, disinformasi maupun teknologi lainnya. (bp)