Jakarta, IDM – Kementerian Pertahanan (Kemhan) Azerbaijan mengatakan telah memulai operasi ‘anti-teroris’ di wilayah Nagorno-Karabakh yang berada di bawah kendali Armenia. Insiden ini memperburuk hubungan keduanya dan dikhawatirkan dapat mencetus perang seperti beberapa tahun lalu.
Daerah Nargono-Kabarakh diakui secara internasional sebagai wilayah Azerbaijan. Namun, sebagiannya dikelola oleh otoritas separatis Armenia yang mengklaim wilayah itu adalah tanah leluhur mereka.
Baca Juga: Kerusakan Pada Mesin, Sistem Proyektil Iran Lukai Warga Sipil
Dilansir dari Al Jazeera, Rabu (20/9), pasukan Azerbaijan melancarkan serangan terhadap militan Armenia sekaligus merebut lebih dari 60 pos militer dan menghancurkan sekitar 20 kendaraan militer maupun perangkat pendukung lainnya.
“Tindakan itu berupa melucuti senjata dan mengamankan formasi angkatan bersenjata Armenia dari wilayah kami dan menetralisir infrastruktur militer mereka,” kata Kemhan Azerbaijan.
Lebih lanjut, tindakan Azerbaijan itu dilakukan sebagai respons terhadap ranjau darat yang menewaskan empat tentara dan dua warga sipil di wilayah tersebut. Sementara, otoritas Armenia menyebutnya sebagai upaya pembersihan etnis.
Baca Juga: Ini Fakta Hilangnya Pesawat Tempur F-35 AS Saat Latihan
“Azerbaijan telah melancarkan agresi besar-besaran lainnya terhadap masyarakat Nagorno-Karabakh, yang bertujuan untuk menyelesaikan kebijakan pembersihan etnis,” kata Kementerian Luar Negeri Armenia.
Hingga kini, serangan itu dikabarkan telah menewaskan sebanyak 25 orang, termasuk dua warga sipil. (bp)
