Jakarta, IDM – Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin menekankan bahwa pihaknya akan melakukan “semua tindakan yang diperlukan” usai militan Iran menyerang pasukan AS di Yordania.
Sebelumnya, sebanyak tiga tentara AS dilaporkan tewas dan sekitar 34 lainnya luka-luka dalam serangan pesawat nirawak terhadap markas yang berlokasi timur laut Yordania dekat perbatasan Suriah pada beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Ketegangan Meningkat, Tiga Tentara Amerika Serikat Tewas dalam Serangan Udara di Yordania
“Presiden dan saya tidak akan mentolerir serangan terhadap pasukan AS dan kami akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk membela negara dan pasukan kami,” kata Austin ketika pertemuan dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg di Pentagon melansir Reuters, Rabu (31/1),
Sementara, para pejabat pemerintahan Joe Biden lainnya menekankan bahwa AS tidak ingin memperburuk ketegangan yang dapat memicu perang dengan Iran.
Baca Juga: Ukraina Ungkap Korupsi Pembelian Senjata Setara $40 Juta
“Kami tidak mencari konflik dengan rezim (Iran) melalui militer,” kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby.
Serangan drone ini menimbulkan beberapa spekulasi atas penyebab AS tidak mampu menghentikan drone tersebut. Seorang pejabat militer yang tidak disebutkan namanya menyebut drone militan Iran saat itu terbang rendah, sehingga luput dari sistem pertahanan. (bp)
