Jakarta, IDM – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bantah klaim Rusia yang telah mengambil alih Kota Soledar, Ukraina bagian Timur. Menurutnya, klaim tersebut tidaklah benar karena para tentara Ukraina masih mempertahankan postur yang kuat dalam melawan Rusia di wilayah tersebut.
Sebelumnya, Rusia mengklaim bahwa telah memiliki kendali penuh atas Soledar, sebuah kota tambang garam di wilayah Donbas. Mereka mengatakan bahwa tentara Rusia telah memukul mundur tentara Ukraina di Kota Soledar. Penaklukan itu akan membuka jalan lebar bagi mereka untuk terus maju menyerang target utamanya yaitu Kota Bakhmut.
“Pembebasan Soledar telah meningkatkan potensi untuk membebaskan Artyomovsk,” ujar pemimpin Donetsk, wilayah yang dianeksasi Rusia dilansir dari Tass.
Artyomovsk merupakan sebutan bagi Rusia untuk Kota Bakhmut, yang berjarak hanya 15 kilometer dari Kota Soledar. Rusia telah gencar menggempur kawasan industri ini karena memiliki akses jaringan terowongan tambang garam di kedalaman hingga 300 meter. Tambang yang sudah tidak berfungsi itu dapat digunakan Rusia sebagai tempat untuk menyimpan amunisi dan senjata yang tidak terjangkau rudal Ukraina.
Dilansir dari President.gov.uk, Kamis (12/1), Zelensky menanggapi pernyataan Rusia dengan menyebutkan bahwa mereka memutarbalikkan fakta karena nyatanya lebih dari 100 tentara Rusia telah tewas di Kota Soledar. Hingga kini, perlawanan masih berlangsung dan tentara Ukraina berupaya untuk mengevakuasi warga sipil yang terjebak.
Baca: Polandia Akan Kirim Tank Leopard ke Ukraina
“Negara teroris dan para propagandisnya berusaha berpura-pura bahwa bagian dari Kota Soledar kami telah menjadi milik Rusia. Tapi pertempuran masih berlanjut. Teater operasi Donetsk sedang berlangsung, ” ujar Zelenskiy dilansir dari (bp)