Jakarta, IDM – Korea Selatan (Korsel) menggelar latihan udara di dekat perbatasan dengan Korea Utara (Korut) sebagai tanggapan atas rencana peluncuran satelit pengintai militer.
Dilansir dari Yonhap, Selasa (28/5), Joint Chiefs of Staff (JCS) Korsel mengatakan bahwa latihan itu melibatkan sekitar 20 pesawat tempur, termasuk pesawat tempur siluman F-35A, beberapa jam setelah Korut memberi tahu Jepang tentang rencana peluncuran satelit pengintai militer yang kedua tersebut.
Baca Juga: Hadapi Tekanan Cina, Filipina Akan Perkuat Latihan Gabungan di Laut Cina Selatan
“Latihan simulasi serangan ini dilakukan untuk menunjukkan tekad dan kemampuan dalam menghukum dengan segera, tegas jika musuh melakukan provokasi,” kata JCS.
Selain itu, otoritas Korut juga menginfokan Jepang terkait tiga wilayah yang akan menjadi lokasi puing-puing roket akan berjatuhan yaitu dua titik di sebelah barat Semenanjung Korea dan di sebelah timur pulau Luzon, Filipina.
Baca Juga: Korut Beritahu Jepang akan Luncurkan Satelit Militer Sebelum 4 Juni
“Peluncuran satelit mata-mata militer Korea Utara adalah tindakan provokatif yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB, dan militer kami akan menerapkan langkah-langkah yang menunjukkan kemampuan dan tekad kami yang kuat,” kata juru bicara JCS Lee Sung-jun.
Sementara, pengamat Korsel menilai Korut tampaknya berniat untuk menyusul ketertinggalan dalam hal kemampuan intelijen, pengawasan dan pengintaian, meskipun selama beberapa tahun terakhir Korut sedang fokus mengembangkan senjata nuklir taktis dan rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam. (bp)