Jakarta, IDM – Rusia telah melakukan serangan baru terhadap infrastruktur energi di beberapa titik di Ukraina pada Jumat (10/2). Serangan rudal ini sebabkan pemadaman listrik dan semakin mendorong Ukraina untuk mendapatkam bantuan tambahan dari negara sekutu.
Dilansir dari Reuters, Jumat (10/2), Angkatan udara Ukraina mengatakan Rusia telah menembakkan 71 rudal jelajah dan 61 di antaranya ditembak jatuh. Ledakan terjadi di berbagai titik termasuk Ibu Kota Kyiv.
Sementara itu, Menteri Energi Jerman Galushchenko mengatakan fasilitas pembangkit listrik tenaga panas dan air serta infrastruktur listrik bertegangan tinggi telah terpukul di enam wilayah, menyebabkan pemadaman listrik darurat secara masif.
“Situasi paling sulit adalah di wilayah Zaporizhzhia, Kharkiv, dan Khmelnytskyi. Berkat keberhasilan kerja pasukan pertahanan udara dan langkah-langkah teknis, integritas sistem energi Ukraina dapat dipertahankan. Ukraina bekerja tanpa henti untuk memulihkan pasokan energi,” ujarnya.
Serangan ini merupakan yang kesekian kali Rusia lakukan terhadap fasilitas energi dalam beberapa bulan terakhir. Selama musim dingin, Pemerintahan Zelensky gencar memulihkan pasokan energi yang krusial. Serangan terbaru ini pun menyebabkan penasihat presiden Mykhailo Podolyak serukan bantuan militer tambahan sebagai jawaban atas invasi yang telah berlangsung hampir satu tahun.
Baca: Gelar Parade Militer, Korut Pamerkan Berbagai Rudal Balistik Antarbenua
“Cukup bicara & keraguan politik. Hanya ada keputusan kunci: rudal jarak jauh, jet tempur, logistik pasokan operasional untuk Ukraina. Atau, genosida tidak dapat dihentikan,” ujarnya melalui Twitter. (bp)
