Jakarta, IDM – Korea Utara (Korut) mengecam rencana Amerika Serikat (AS) untuk mengerahkan kapal selam bertenaga nuklir di perairan Semenanjung Korea. Menurut Korut, langkah AS itu disebut dapat memicu eskalasi konflik bersenjata nuklir.
Dilansir dari Kcna.kp, laman berita Pemerintah Korut, Senin (10/7), juru bicara Kementerian Pertahanan Korut mengatakan bahwa rencana AS itu merupakan konfrontasi terang-terangan dan menimbulkan ancaman bagi keamanan dan stabilitas perdamaian di kawasan.
Baca Juga: Serangan MQ-9 AS Tewaskan Pemimpin ISIS di Suriah
“Ini adalah situasi yang sangat berbahaya karena akan menciptakan ketegangan militer skala regional menjadi lebih kritis dan dapat memicu krisis konflik nuklir,” kata juru bicara yang tidak disebutkan namanya.
Selain itu, Korut mengklaim bahwa pesawat mata-mata AS telah melanggar wilayah udaranya pada beberapa waktu lalu. Korut pun mengancam akan menembak jatuh pesawat itu, seperti yang pernah dilakukan terhadap pesawat pengintai EC-121 pada 1969 dan helikopter militer pada 1994.
Baca Juga: Jelang KTT di Lithuania, Biden: Ukraina Belum Siap Jadi Anggota NATO
“Pesawat pengintai strategis Angkatan Udara AS secara ilegal menyusup ke wilayah udara Korut di atas Laut Timur beberapa kali.Tidak ada jaminan bahwa insiden seperti jatuhnya pesawat pengintai strategis Angkatan Udara AS tidak akan terjadi di Laut Timur Korea” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden dan Presiden Korsel Yoon Suk-yeol sepakat untuk mengerahkan kapal selam rudal balistik bersenjata nuklir Angkatan Laut AS ke semenanjung Korea untuk pertama kalinya sejak 1981. Rencana itu merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan pengerahan aset strategis AS menanggapi program rudal nuklir dan balistik Pemerintah Xi Jinping. (bp)