Jakarta, IDM – Kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tawanan antara Israel-Hamas akan segera rampung dan diharapkan dapat mengakhiri perang yang telah berlangsung sejak Oktober 2023.
Dilansir dari BBC, Selasa (14/1), hal itu diungkapkan oleh seorang otoritas Palestina yang tidak disebutkan namanya. Ia mengatakan bahwa Hamas dan Israel telah aktif bernegosiasi melalui mediator mengenai proposal gencatan senjata tiga tahap yang diajukan oleh Presiden Joe Biden pada tahun lalu.
Baca Juga: Tanggapi Protes Filipina, Cina Tegaskan Klaim Kedaulatan di Laut Cina Selatan
Ia menyebut “diskusi teknis yang terperinci memakan waktu yang cukup lama”. Namun, kedua belah pihak telah sepakat bahwa Hamas akan membebaskan tiga sandera pada hari pertama perjanjian, lalu Israel akan mulai menarik pasukan dari daerah berpenduduk.
Tujuh hari kemudian, Hamas akan membebaskan empat sandera tambahan, dan Israel akan mengizinkan warga yang mengungsi di selatan untuk kembali ke utara, tetapi hanya dengan berjalan kaki.
Baca Juga: Korut Kembali Luncurkan Rudal Balistik
Ia melanjutkan, kesepakatan itu juga mencakup ketentuan bagi pasukan Israel untuk tetap berada di koridor Philadelphia dan mempertahankan zona penyangga sepanjang 800 meter di sepanjang perbatasan timur dan utara selama tahap pertama, yang akan berlangsung selama 42 hari.
Israel pun telah setuju untuk membebaskan 1.000 tawanan Palestina, termasuk sekitar 190 orang yang telah menjalani hukuman 15 tahun atau lebih. Sebagai gantinya, Hamas akan membebaskan 34 tawanan. Adapun, perundingan tahap kedua dan ketiga akan dimulai pada hari ke-16 gencatan senjata. (bp)