Jakarta, IDM – Ukraina menandatangani perjanjian kerja sama keamanan dengan Italia dan Kanada di tengah konflik bersenjata sudah berlangsung selama dua tahun.
Langkah Kanada dan Italia ini menyusul Inggris, Jerman, Perancis dan Denmark yang juga melakukan perjanjian keamanan dengan Ukraina. Tujuannya untuk mendorong kapabilitas keamanan Ukraina hingga dapat menjadi anggota aliansi militer NATO.
Baca Juga: Armenia Tangguhkan Keanggotaannya Dalam Aliansi Militer yang Dipimpin Rusia
“Pertemuan kami dengan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni selalu bermakna. Hari ini kami mendapatkan hasil yang penting. Kami menandatangani perjanjian kerja sama keamanan bilateral antara Ukraina dan Italia,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam media sosial X, Minggu (25/2).
Selain itu, Zelensky mengatakan pertemuannya dengan Meloni juga membahas dukungan lebih lanjut untuk Ukraina dalam konteks Kepresidenan Italia di G7. Ia pun berterima kasih karena Italia telah menjadi sekutu yang terus membantu negaranya.
“Saya berterima kasih kepada Italia atas dukungannya terhadap Ukraina dan kemampuan pertahanan kami, serta upaya pemulihan dan persetujuan bantuan militer hingga akhir tahun 2024,” tambahnya.
Baca Juga: Qatar Kecam Standar Ganda Dalam Konflik Gaza
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa perjanjian kerja sama keamanan dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau terkait dengan alokasi lebih dari $2,2 miliar bantuan keuangan makro dan pertahanan selama tahun 2024.
“Kita tidak boleh kurang aktif dalam integrasi Ukraina di Eropa dibandingkan tahun lalu. Bersama-sama, kita harus mengatasi setiap perselisihan yang ada di Eropa dan kita harus bersama-sama membela Eropa dari segala bentuk agresi Rusia terhadap Eropa. Eropa kita adalah dan akan tetap menjadi salah satu pemimpin global,” tulisnya. (bp)