Jakarta, IDM – Jerman menandatangani kesepakatan untuk mengakuisisi rudal hipersonik Arrow-3 buatan Israel senilai lebih dari tiga miliar euro, yang akan menjadi bagian penting dari pertahanan Eropa terhadap serangan udara.
Dilansir dari Al Jazeera, Senin (2/10), kesepakatan ini disampaikan ketika Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius bertemu Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant di Berlin pada beberapa waktu lalu. Bernilai sekitar 3,3 miliar euro ($3,5 miliar), penjualan itu merupakan kesepakatan terbesar yang pernah dilakukan industri militer Israel.
Baca Juga: Putin Tetapkan Dekrit Wajib Militer Bagi 130.000 Rakyat Rusia
“Sistem Arrow-3 akan membuat pertahanan udara Jerman siap untuk tantangan masa depan,” kata Pistorius.
Langkah itu dilakukan sebagai bagian dari memperkuat pertahanan udara NATO usai invasi Rusia di Ukraina pada Februari tahun lalu. Jerman pun telah mendorong untuk menambah sistem deterens di kawasan melalui prakarsa Perisai Langit Eropa.
Baca Juga: PM Inggris Tegaskan Tidak Akan Kirim Pasukan ke Ukraina
“Kita bisa melihat serangan harian Rusia terhadap Ukraina, yang menunjukkan betapa pentingnya pertahanan udara,” ujarnya.
Sistem pertahanan udara jarak jauh Arrow-3, yang dirancang untuk menembak jatuh rudal di atas atmosfer bumi, diklaim cukup kuat untuk memberikan perlindungan bagi Jerman dan sekutu Uni Eropa. Sistem ini dikembangkan maupun diproduksi oleh Israel dan Amerika Serikat. (bp)