Jakarta, IDM – Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) John Kirby mengatakan bahwa Korea Utara (Korut) telah mengirimkan lebih dari 1.000 kontainer peralatan militer dan amunisi ke Rusia.
Dilansir dari AP, Sabtu (14/10), pernyataan itu diungkapkan berdasarkan gambar satelit AS, yang menunjukkan kargo dari depot amunisi di Korut dimuat ke kapal berbendera Rusia. Kemudian, kargo itu dibawa dengan kereta api ke depot dekat perbatasan barat daya Rusia. Proses pengiriman itu berlangsung pada 7 September dan 1 Oktober.
Baca Juga: NATO Kembali Desak Turki Setujui Keanggotaan Swedia
“Kami mengutuk Korut karena menyediakan peralatan militer ini kepada Rusia, yang akan digunakan untuk menyerang kota-kota Ukraina dan membunuh warga sipil Ukraina serta melanjutkan perang tidak sah Rusia,” kata Kirby.
Spekulasi mengenai upaya Korut untuk memasok amunisi ke Rusia mulai muncul sejak pemimpin Korut Kim Jong Un bertemu Presiden Vladimir Putin. Korut diduga akan mendapat imbalan berupa bantuan pangan dan komponen rudal hingga satelit militer.
Baca Juga: Human Right Watch Sebut Israel Gunakan Fosfor Putih Di Jalur Gaza
“Sebagai imbalan atas dukungan tersebut, kami menilai Pyongyang mencari bantuan militer dari Rusia termasuk pesawat tempur, rudal permukaan ke udara, kendaraan lapis baja, peralatan produksi rudal balistik, atau material lain dan teknologi canggih lainnya,” ujarnya.
Menurutnya, peningkatan kerja sama militer antara Korut dan Rusia dapat melemahkan stabilitas regional dan rezim non-proliferasi global. Kirby pun menegaskan AS akan terus menerapkan sanksi, mengungkap dugaan kesepakatan senjata lainnya, dan mengajukan tuntutan di PBB karena tindakan itu melanggar resolusi dewan keamanan. (bp)