Jakarta, IDM – Amerika Serikat (AS) menyebutkan bahwa mereka sedang melakukan penilaian dengan dua pilot Ukraina terkait kapabilitas dalam menerbangkan pesawat tempur F-16. Meskipun sebelumnya Pemerintah Biden menolak untuk memasok pesawat tempur, nyatanya saat ini AS mulai melatih pasukan Ukraina menggunakan simulator penerbangan di Pangkalan Militer Tucson, Arizona.
Dilansir dari NBC, Kamis (9/3), pernyataan tersebut dijabarkan oleh beberapa otoritas militer AS. Program pelatihan itu diklaim merupakan bagian dari pendekatan antar militer dengan saling mengamati kemampuan sekutu.
Baca Juga: Prabowo Diskusi Teknologi Militer Modern Bersama Mansour bin Zayed di UEA
“Program ini menilai kemampuan mereka sebagai pilot sehingga kami dapat memberi saran yang lebih baik tentang cara mengembangkan kemampuan mereka sendiri,” ujarnya.
Meskipun begitu, pilot Ukraina tidak akan menerbangkan pesawat apapun selama program berlangsung. Mereka akan menggunakan simulator yang dapat meniru menerbangkan berbagai jenis pesawat tempur, lalu 10 pilot Ukraina lainnya akan ke AS untuk penilaian lanjutan.
“Pilot tidak akan menerbangkan platform apa pun selama acara ini, tetapi mereka akan menggunakan simulator selama kunjungan mereka,” jelasnya.
Baca Juga: Perkuat NATO, Rumania Berencana Beli Tank Abrams
Sementara itu, Presiden Zelensky masih berharap agar AS setuju untuk memasok F-16 ke Ukraina. Ia terus melobi untuk mendapatkan jet tempur saat berkunjung London, Paris dan Brussel dalam lawatan luar negerinya. Beberapa jet tempur, seperti Saab JAS-39 Swedia, Eurofighter Typhoon Inggris, Tornado-S Jerman, Mirage-2000 Prancis, Rafale telah diincar oleh Ukraina dalam upaya menghadapi Pasukan Rusia yang telah menginvasi sejak 24 Februari tahun lalu. (bp)