Kamis, 5 Desember 2024

Usai Pembunuhan Pemimpin Hamas, Iran Sebut akan Hukum Israel

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Pemerintah Iran tidak berniat untuk memperburuk ketegangan regional khususnya di Timur Tengah tetapi Israel harus dihukum untuk mencegah ketidakstabilan lebih lanjut.

Dilansir dari Reuters, Selasa (6/8), hal itu diungkapkan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani, usai Israel melakukan pembunuhan terhadap pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh saat berkunjung ke Teheran pada beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Pertama Kali, Penjaga Pantai Filipina dan Vietnam Gelar Latihan Gabungan

“Iran berupaya membangun stabilitas di kawasan, tetapi ini hanya akan terjadi dengan menghukum agresor dan menciptakan pencegahan terhadap rezim Zionis (Israel),” kata Kanaani.

Menurutnya, tindakan tegas dari Teheran itu tidak dapat dihindari. Ia pun meminta Amerika Serikat untuk berhenti mendukung Israel, dan menilai bahwa masyarakat internasional telah gagal menjaga stabilitas di kawasan sehingga harus mendukung “hukuman bagi agresor”.

Baca Juga: Presiden Korut Kerahkan 250 Peluncur Rudal

Garda Revolusi Iran mengatakan bahwa Israel membunuh Haniyeh menggunakan “proyektil jarak pendek” yang diluncurkan ke kediamannya di Teheran pada 31 Juli, setelah ia menghadiri pelantikan Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian.

Kematiannya merupakan salah satu dari serangkaian pembunuhan tokoh senior Hamas saat perang di Gaza yang hampir memasuki bulan ke-11. (bp)

BERITA TERBARU

INFRAME

Pembukaan Latihan Puncak Kecabangan TNI AD 2024

Batalyon Infanteri (Yonif) 411/Pandawa/6/2 Kostrad dipercaya oleh pimpinan TNI Angkatan Darat untuk melaksanakan latihan Antar Kecabangan (Ancab) Batalyon Tim Pertempuran (YTP) 411/Pandawa/6/2 Kostrad tahun 2024.

EDISI CETAK TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER