Jakarta, IDM – Cina menggelar Pameran Dirgantara dan Antariksa Internasional atau lebih dikenal sebagai Airshow China di Pusat Pertunjukan Udara Internasional Zhuhai, Provinsi Guangdong pada 8 hingga 13 November 2022. Acara ini merupakan ajang bagi Cina untuk memamerkan kapabilitas alutsista sekaligus memperluas kerjasama di industri pertahanan.
Dilansir dari Xinhua, Selasa (8/11), Pembukaan Airshow China dimeriahkan oleh manuver berbagai pesawat buatan Cina, termasuk Jet Tempur J-20, Pesawat Pemadam Kebakaran Amfibi AG600M dan Pesawat Penumpang berukuran besar C919 yang pertama diproduksi secara domestik.
Jet Tempur J-20 terbang serempak dalam formasi di udara, membentuk berbagai manuver yang menunjukkan kelincahan jet tempur siluman generasi ke-5 tersebut. Dengan kecepatan jelajah supersonik, kemampuan manuver super dan avionik yang sangat terintegrasi, membuat jet tempur ini mampu melakukan berbagai pertahanan udara, seperti pertempuran jarak dekat dan menargetkan musuh jarak jauh yang berada di darat.
Pesawat AG600M mendemonstrasikan fungsinya untuk menjatuhkan air dari ketinggian kepada publik. Pesawat ini dikembangkan secara independen oleh Perusahaan Cina untuk melayani misi penyelamatan darurat negara.
Pesawat Penumpang C919 ditunjukkan kepada publik untuk pertama kalinya. Pesawat ini merupakan proyek pesawat domestik berukuran besar perdana Cina, yang diharapkan dapat diproduksi masal untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi asing.
Baca: Cina Pamer Sistem Pertahanan Anti-Drone ZR-1500
Dilansir dari Global Times, Selasa (8/11), Pesawat Penumpang C919 telah dipesan hingga lebih dari 800 unit oleh 28 perusahaan. Pesawat ini memiliki 168 kursi penumpang yang mirip dengan Airbus A320 dan Boeing 737. Hal ini diklaim Cina sebagai bukti kemampuan industri nasional untuk bersaing sesuai dengan strandar internasional.
Selain sebagai ajang pamer teknologi dan kedirgantaraan, Airshow China juga menjadi forum internasional untuk mempromosikan kerja sama pertahanan. Airshow China tahun ini merupakan iterasi ke-14 yang melibatkan 740 perusahaan domestik dan luar negeri dari 43 negara. (bp)