Jakarta, IDM – Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa pasukan Israel akan mundur sepenuhnya dari semua wilayah Lebanon walaupun rumit dan penuh tantangan.
Hal itu disampaikan oleh utusan AS Amos Hochstein setelah bertemu dengan Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri di Beirut untuk membahas perjanjian gencatan senjata antara Israel dengan Lebanon.
Baca Juga: Korut Klaim Sukses Uji Coba Rudal Balistik Jarak Menengah Baru
“Militer Israel mulai menarik pasukannya dari Naqoura, sebagian besar sektor barat, dan kembali ke Israel hari ini, di sebelah selatan Garis Biru. Penarikan pasukan ini akan terus berlanjut hingga semua pasukan Israel keluar dari Lebanon sepenuhnya,” kata Hochstein yang mengacu pada perbatasan antara kedua negara, melansir Al Jazeera, Selasa (7/1).
Namun, ia tidak menyebutkan kurun waktu yang ditentukan untuk pasukan Israel menarik diri dari Lebanon tersebut. Sementara, berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang dicapai pada bulan November antara Israel dan Hizbullah tahun lalu, pasukan Israel harus meninggalkan Lebanon dalam waktu 60 hari, paling lambat tanggal 26 Januari mendatang.
Baca Juga: Presiden Ukraina Sebut Rusia Kehilangan 15.000 Tentara di Kursk
Meskipun Israel dan Hizbullah saling tuduh telah melanggar gencatan senjata dengan meluncurkan berbagai serangan, namun Hochstein menegaskan bahwa kesepakatan itu masih berlaku. “Proses ini tidak berjalan mulus, tetapi berhasil,” pungkasnya. (bp)