Jakarta, IDM – Belarusia disebut sedang berupaya untuk mempersiapkan personel militer menghadapi memungkinan konflik. Langkah itu dilakukan semenjak kelompok tentara bayaran Wagner disetujui untuk pindah ke negara tetangga Rusia tersebut.
Dilansir dari Reuters, Selasa (25/7), Menteri Darurat Belarusia Vadim Sinyavsky mengatakan bahwa pihaknya telah bersiap untuk menghadapi kemungkinan konflik bersenjata yang terjadi di dalam negeri. Namun, tidak dijelaskan secara merinci tantangan seperti apa yang mengancam Belarusia.
Baca Juga: Diduga Membantu Wagner, AS Jatuhkan Sanksi Pada Otoritas Pertahanan Mali
“Kami mempersiapkan diti jika terjadi konflik bersenjata atau semacam kerusuhan yang harus melibatkan sejumlah besar personel,” kata Sinyavsky.
Sementara, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko menyerukan pada seluruh warganya untuk membangun kemampuan diri dan postur kesiapan dalam menangani situasi yang mengancam, khususnya konflik bersenjata.
Baca Juga: Antisipasi Berbagai Tantangan, Australia akan Beli 20 Pesawat Hercules C-130
Sebelumnya, Lukashenko telah menjadi mediator antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan kelompok tentara bayaran Wagner usai melakukan pemberontakan. Dalam kesepakatan itu, Wagner akhirnya disetujui untuk bebas dari hukuman Putin dan pindah ke Belarusia.
Lukashenko juga menjadi mitra kuat Putin yang mendukung ‘operasi khusus’ Rusia di Ukraina sejak Februari tahun lalu. Sejak saat itu, kedua negara beberapa kali menggelar latihan bersama dan Lukashenko juga mengizinkan Rusia untuk menyimpan senjata nuklir taktis di negaranya. (bp)