Jakarta, IDM – Mengenang jasa pahlawan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan mengabadikan nama pejuang menjadi nama jalan. Daan Mogot menjadi bagian dari sosok-sosok tersebut.
Nama Daan Mogot disematkan menjadi nama jalan raya yang membentang dari Grogol, Jakarta Barat hingga Tangerang. Jalan tersebut sekaligus menandai namanya menjadi jalan yang menghubungan dua provinsi, yakni Banten dan Jakarta.
Mengutip liputan6 pada Rabu (1/1), Daan Mogot adalah pahlawan nasional bernama lengkap Elias Daniel Mogot yang lahir pada 1928 di Manado, Sulawesi Utara. Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, ia dikenal sebagai pejuang termuda.
Baca Juga:Â Mengenal Satuan Para Raider, Cepat, Senyap, dan Tepat
Pada usia 14 tahun, Daan Mogot tercatat bergabung dengan organisasi militer Pembela Tanah Air (PETA). Prestasi dan karirnya yang mentereng kala itu bahkan membuatnya dipercaya menjadi pelatih PETA di Provinsi Bali.
Setelah kemerdekaan, Daan Mogot bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Pada usia 16 tahun, ia sudah berpangkat mayor dan diangkat menjadi direktur akademi Militer Tangerang.
Kiprahnya sebagai tentara juga diabadikan lewat sebuah monumen yang berdiri di Desa Lengkong di Tangerang Selatan, Banten. Bangunan tersebut menyimpan kisah pertempuran yang dipimpin Daan Mogot setelah kemerdekaan.
Baca Juga: Kilas Balik Pembentukan Skadron Percobaan Helikopter TNI AU
Kala itu, Daan Mogot memimpin 70 taruna Akademi Militer Tangerang, mendatangi markas tentara Jepang di Desa Lengkong, untuk pelucutan senjata. Ia bergerak bersama Letnan Subianto Djojohadikoesoemo yang merupakan paman dari Presiden ke-8 RI, Prabowo Subianto.
Namun di tengah negosiasi di markas Jepang tersebut, terjadi kontak tembak. Daan Mogot yang terluka, merebut senjata dan menembaki tentara Jepang.
Daan Mogot pun gugur bersama 34 taruna militer dalam tragedi yang terjadi pada 1946 itu. Ia meninggal di usia 17 tahun dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Taruna di Jalan Daan Mogot. (un)