Jakarta, IDM – Meraih kemerdekaan tidak pernah mudah bagi semua banga, termasuk Indonesia. Segala daya dan upaya dikerahkan para pendahulu untuk memastikan keamanan hidup generasi penerusnya.
Perjuangan pun tidak berhenti sampai meraih, namun berlanjut dengan mempertahankan. Mengenang perjuangan yang terangkum dalam museum-museum pun dapat menjadi salah satu upaya menyadari diri untuk bertahan dalam kemerdekaan.
Museum TNI AL Loka Jala Crana menjadi salah satu deretan museum tersebut. Mengutip museum.co.id, Minggu (5/3), museum berlokasi di Surabaya ini mengabadikan alat tempur yang pernah digunakan oleh TNI Angkatan Laut.
Beberapa koleksi yang dapat ditemukan di sana, yakni objek benda-benda bersejarah Angkatan Laut berupa berbagai jenis meriam kapal perang, pesawat, helikopter, artileri medan, hingga replika KRI Dewaruci.
Selain itu, di museum ini juga terdapat bangunan planetarium untuk melihat tata surya Bima Sakti. Planetarium ini digunakan untuk mendukung pembelajaran kadet sekaligus menjadi bagian bahan acuan saat mereka melakukan praktik pelayaran di laut.
Baca Juga: Kisah Kolonel Inf Sugiyono yang Berhasil Dapat Pin Emas dari Presiden Jokowi
Museum Loka Jala Crana didirikan pertama kali oleh istri Panglima Angkatan Laut Laksamana R. Moeljadi pada 19 September 1969. Museum ini mulanya diberi nama Museum Akabri Laut hingga pada tahun 1973, statusnya ditingkatkan menjadi Museum TNI Angkatan Laut. Waktu terus berlalu hingga pada pada 6 Oktober 1979, namanya kembali berubah menjadi Museum TNI Angkatan Laut Loka Jala Crana. (un)