Jakarta, IDM – Sebanyak 12 perwira tinggi (Pati) TNI AD mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi. Laporan korps kenaikan pangkat tersebut diterima oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letjen TNI Tandyo Budi di Markas Besar Angkatan Darat, Jakarta, Selasa (5/11).
Beberapa Pati yang berdinas di luar struktur TNI AD dan menerima kenaikan antara lain Letjen TNI Muhammad Hasan (Sesmenko Polhukam), Mayjen TNI Sinyo (Staf Ahli Bidang Sosbud Setjen Wantanas), Mayjen TNI Harvin Kidingallo (Staf Ahli Tingkat III Bidang Wasum dan LH Panglima TNI), Brigjen TNI Heri Rustandi (Pa Sahli Tingkat II Kamkonf Komunal Sahli Bid. Polkamnas Panglima TNI), Brigjen TNI Denny Marantika (Waasrenum Panglima TNI), Brigjen TNI Rio Hendrawan Alin Putra (Karo TU dan Protokol Setjen Kemhan), dan Brigjen TNI Lin Nufrianto (Kapusada TNI).
Baca Juga: Kunjungan Kapal Selam B-588 Ufa, TNI AL: Ingat Sejarah Pembangunan Armada Laut RI
Sementara itu, Pati yang berdinas di dalam struktur TNI AD adalah Mayjen TNI Budi Irawan (Pa Sahli Kasad Tingkat III Bid. Jahpers), Mayjen TNI Tatang Subarna (Pa Sahli Kasad Tingkat III Bid. Banusia), Brigjen TNI Purnomosidi (Danrem 121/ABW Kodam XII/Tpr), Brigjen TNI Singgih Pambudi Arianto (Kapoksahli Pangdam V/Brw), dan Brigjen TNI Wimoko (Danrem 102/Pjg Kodam XII/Tpr).
Kenaikan pangkat ini merupakan bentuk penghargaan atas dedikasi dan pengabdian luar biasa yang diberikan oleh para Pati dalam mengemban tugas dan tanggung jawabnya, baik di dalam maupun di luar struktur organisasi TNI AD.
Dalam pesannya, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak memberikan apresiasi atas pencapaian karier di TNI serta mengingatkan terkait amanah yang harus diemban para Pati dengan penuh rasa tanggung jawab.
Baca Juga: Puspenerbal Akan Gelar Pelatihan Terbang Awak Drone Schiebel Camcopter S-100
“Kenaikan pangkat ini bukan hanya wujud apresiasi, tetapi juga amanah yang harus diemban dengan penuh tanggung jawab,” tulis KSAD.
Selain itu, KSAD menekankan pentingnya peran para Pati dalam menjaga profesionalisme dan integritas sebagai prajurit, terutama di tengah tantangan strategis yang semakin kompleks di tingkat nasional, regional, dan global.
Dinamika geopolitik, perkembangan teknologi, dan ancaman non-tradisional menuntut kesiapan serta kecepatan respons TNI AD atas potensi gangguan yang mengemuka. (nhn)