Jakarta, IDM – BUMN di bidang pertahanan PT Pindad menandatangani Head of Agreement (HoA) dan Memorandum of Understanding (MoU) dengan perusahaan industri pertahanan Uni Emirat Arab (UEA), Lahab.
Penandatanganan ini berlangsung saat kegiatan Indonesia-UAE Business Week di Ritz Carlton, Bali beberapa waktu lalu yang disaksikan langsung Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Energi dan Infrastruktur UEA H.E Suhail Al Mazrouei, dan Duta Besar Indonesia untuk UEA Husin Bagis.
Dikutip dari keterangan PT Pindad, Selasa, (28/5) VP Pemasaran, Penjualan dan Pengembangan Bisnis PT Pindad, Yayat Ruyat mengatakan dengan dilaksanakannya penandatanganan ini, PT Pindad berkontribusi dalam peningkatan kerja sama antar kedua negara dalam bidang Alpalhankam khususnya munisi.
Baca Juga: Pesan Pangdam Cenderawasih Saat Gelar Apel Dansat: Tingkatkan Profesionalisme
“Penandatanganan HoA dalam bidang investasi brassmill ini sebagai bahan baku munisi untuk mendukung program hilirisasi, selain itu MoU yang ditandatangani dengan Lahab terkait kerja sama dalam bidang bom udara berstandar NATO. Dengan adanya penandatanganan perjanjian ini menunjukkan bahwa Pindad turut berkontribusi dalam peningkatan kerja sama antar kedua negara,” tuturnya.
Lanjutnya bahwa selain Lahab, PT Pindad juga melakukan pertemuan dengan tiga perusahaan pertahananan UEA yaitu Tawazun, Lahab, Caracal, dan EDGE Group untuk membahas berbagai kerja sama strategis di bidang pertahanan.
Sementara itu di acara yang sama, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Energi dan Infrastruktur UEA H.E Suhail Al Mazrouei berkomitmen untuk terus menjajaki berbagai bidang kerja sama baru dan mewujudkan hubungan bilateral yang lebih kuat.
Baca Juga: Prajurit Batalyon Infanteri 1 Marinir Bekali Kemampuan Materi Pendaratan Khusus
Luhut menyebut acara penandatanganan kerja sama berkelanjutan antara UEA dan Indonesia semakin memperluas kerja sama investasi dan perdagangan di sektor infrastruktur, energi terbarukan, hilirisasi mineral, pertahanan, dan ritel.
“Industri kedua negara melalui peran BUMN (Pindad) dan perusahaan-perusahaan berkualitas harus ikut berperan utama untuk mencapai masa depan kita yang berkelanjutan. Dengan mendorong lebih banyak perusahaan UEA untuk bermitra dengan BUMN, kita memiliki peluang untuk berekspansi di Indonesia dan memperluas pasar ASEAN,” jelas Luhut. (rr)