Jakarta, IDM – Pasukan Komando Pasukan Katak (Kopaska) Koarmada I mengikuti latihan peperangan laut khusus yang akan berlangsung selama 16 hari, yakni 6-21 November di wilayah Kepulauan Riau.
Latihan tersebut dibukan secara resmi oleh Komandan Pusat Kopaska Laksamana Pertama Baroyo Eko Basuki di Markas Komando Koarmada I, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Rabu (6/11).
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Koarmada I Kolonel Laut (P) Yoni Nova Kusumawan mengungkapkan latihan peperangan laut khusus digelar di wilayah Tanjungpinang, Batam, Pulau Bintan, Kepulauan Riau, dan sekitarnya.
Baca Juga:Â Pasukan TNI dan Australia Latihan Operasi Evakuasi Non-kombatan di Pulau Bathrust
“(Latihan) juga melibatkan prajurit Koarmada I, Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IV serta Landasan Udara Angkatan Laut (Lanudal) Tanjungpinang,” ungkap Yoni dalam keterangannya, dikutip Jumat (8/11).
Dia mengatakan latihan tersebut merupakan agenda yang dilaksanakan setiap tahun oleh Kopaska, dalam menyiapkan pasukan khusus laut untuk tugas non-konvensional.
“Baik pada masa damai maupun saat perang serta memperkuat kemampuan Kopaska dalam menjaga kedaulatan NKRI,” kata Yoni.
Baca Juga:Â TNI Kerahkan 157.654 Personel Amankan Pilkada Serentak 2024
Sebelumnya, Baroyo saat membuka latihan peperangan laut khusus menjelaskan sejumlah materi latihan yang akan dilaksanakan para anak buahnya dalam menguji kemampuan peperangan laut khusus.
“Latihan peperangan laut khusus 2024 (terdiri dari) materi terjun dan selam tempur, infiltrasi lintas permukaan hingga penjinakan bahan peledak (EOD)” jelasnya, dikutip dari keterangan Puskopaska.
Prajurit Kopaska memiliki tugas untuk menyerbu kapal dan pangkalan musuh, menghancurkan instalasi bawah air, penyiapan perebutan pantai, serta operasi pendaratan berkekuatan amfibi.
Baca Juga: TNI Akan Optimalisasi Lahan Papua dan Bangun Dapur Sehat di Indonesia
Dikutip dari laman TNI AL, untuk mengaplikasikan kemampuan infiltrasi dan eksfiltrasi melalui jalur laut tersebut, prajurit Kopaska biasanya menggelar latihan serangan pantai dan penguasaan runway.
Selain itu, prajurit Kopaska juga harus memiliki kemampuan dasar lainnya, seperti terjun payung dan menembak. Hal ini sebagai bekal bagi prajurit ketika ditugaskan bertempur, tidak hanya di lautan, tetapi juga di puncak gunung.
Adapun Kopaska berhasil melakukan sejumlah operasi militer, di antaranya pembebasan Papua Barat, operasi khusus Kikis Bajak, dan operasi khusus Lusitania Expresso. (at)