Jakarta, IDM – Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo menekankan pentingnya memperkuat pertahanan udara, khususnya kapabilitas Pesawat Tempur Tanpa Awak (PPTA) atau drone, serta kemampuan personel pengawaknya.
Hal itu disampaikan Fadjar saat membuka Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AU tahun 2024 yang digelar di Puri Ardhya Garini, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (29/2).
“Drone telah bertransformasi menjadi perangkat tempur yang sangat presisi dan mematikan. Konsekuensinya, sebagai prajurit, kita dituntut untuk menjadi pembelajar yang aktif dan adaptif, mengamati perkembangan lingkungan yang strategis dengan kritis sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat untuk kemajuan organisasi,” ujarnya.
Baca Juga: Klarifikasi TNI: Akan Bangun 22 Kodam Baru di Seluruh Indonesia Termasuk IKN, Bukan 37
Sejalan dengan itu, kata Fadjar, TNI AU sepatutnya bangga karena mereka mulai mempelajari, menginisiasi, dan mengoperasikan drone yang juga dikenal sebagai Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dalam berbagai operasi sejak tahun 2015.
Para awaknya pun selalu dibekali dengan pengetahuan terdepan terkait drone, melalui berbagai pelatihan, baik di dalam maupun luar negeri.
“Dari sisi pembinaan SDM, TNI AU juga sudah memiliki wadah untuk mendidik dan meningkatkan profesionalisme awak PTTA melalui Skadik PTTA, serta dengan mengirim personel untuk mengikuti berbagai pendidikan/pelatihan di bidang UAV lainnya, baik di dalam maupun di luar negeri,” imbuhnya.
Baca Juga: KRI Teluk Lada-521 Daratkan Pasukan Serbuan Amfibi di Perairan Sorong
Senada, Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M. Herindra menilai, drone merupakan salah satu alat pertahanan yang revolusioner sehingga perlu ditingkatkan kemampuannya, termasuk yang di produksi oleh industri pertahanan di tanah air.
“Drone kan suatu revolusi di bidang pertahanan, di dalam perang. Itu menjadi titik perhatian kita untuk membuat drone yang sophisticated. Kita cari sumber-sumber drone yang bagus,” imbuh Herindra.
“Tentunya ke depan kita harus buat sendiri karena sekali lagi, kita bisa memperkuat pertahanan negara dan juga harus mampu memperkuat industri pertahanan dalam negeri. Saya pikir punya kita juga bagus, tinggal nanti kita sempurnakan,” pungkasnya. (bp)
