Jakarta, IDM – Pangkoarmada RI Laksamana Madya Denih Hendrata mengungkapkan TNI AL menginginkan latihan bersama (latma) dengan Angkatan Laut Rusia dapat menjadi agenda rutin.
Hal ini merespons atas keberhasilan diplomasi TNI AL yang mampu menjalin kerja sama dengan Rusia, khususnya pada bidang latihan untuk meningkatkan kemampuan kedua angkatan laut serta memastikan keamanan dan stabilitas di kawasan.
“Ini bentuk kegiatan diplomasi, kita bisa bekerja sama dengan Rusia dan tentu ini akan menjadi sebuah agenda kegiatan rutin. Diharapkan demikian,” ujar Denih usai memimpin pembukaan latma Orruda di Surabaya, Senin (4/11).
Baca Juga:Â Keris Woomera: Marinir dan Angkatan Bersenjata Australia Latihan Pertempuran Kota
Denih menyebut latma Orruda merupakan wujud dari meningkatnya hubungan baik antarkedua negara. Terlebih, Rusia dinilai memiliki rasa hormat yang tinggi kepada Indonesia, khususnya TNI AL dengan turut berpatisipasi mengirimkan kapal-kapal perangnya untuk terlibat dalam latihan.
“Sebuah kehormatan dan kebanggaan kapal-kapal perang Armada Pasifik datang dari jauh untuk menyelenggarakan kegiatan latihan pertama kali. Tahun lalu, Rusia juga pernah kirim tiga kapal perang pada Multilateral Naval Exercise (MNEK) 2023 di Makassar,” kata Denih.
“Tentu penghormatan dari Rusia sangat tinggi terhadap Indonesia bahkan kita juga sepatutnya memberikan penghormatan yang seimbang untuk bisa menghadirkan kapal-kapal perang berlatih dengan mereka,” sambungnya.
Baca Juga:Â TNI AU Tambah Kekuatan Personel, 556 Bintara Baru Rampungkan Pendidikan Semaba PK TNI AU A-53
Pada kesempatan yang sama, Komandan Armada Pasifik Laksamana Muda Alexey Yurievich Sysuev, mengatakan Orruda merupakan latihan keamanan maritim (maritike security) untuk saling menyamakan persepsi antarkedua angkatan laut.
“Tentu saja, pelatihan kami terutama akan berkontribusi pada pengorganisasian kerja sama antara kedua angkatan laut,” kata Alexey.
Selain itu, dalam Orruda ini TNI AL dan Angkatan Laut Rusia bakal fokus pada pencarian dan penyelesaian sejumlah masalah dalam organisasi dan manajemen.
Baca Juga: Latihan AYU 2024, KSAU: TNI AU Uji Kesiapan Operasi dalam Melindungi IKN dan Objek Vital Nasional
“Dan yang paling penting adalah persiapan para personel untuk membantu dalam krisis sehingga kami selalu siap bertindak dalam situasi apa pun yang sedang berkembang,” imbuhnya.
Adapun dalam latma Orruda, TNI AL menurunkan kapal perang jenis fregat dan korvet, yakni KRI I Gusti Ngurah Rai-332, KRI Frans Kaisiepo-368. Selain kapal perang, terdapat helikopter AS565 MBe HS-1306.
Sedangkan Angkatan Laut Rusia mengirimkan tiga kapal perang jenis korvet dari Armada Pasifik, seperti RFS Rezkiy, RFS Gromky, dan RFS Aldar Tsydenzhapov serta kapal tanker berukuran sedang RFS Pechenga. Tak hanya itu, Rusia juga mengerahkan helikopter KA-27 dan kapal tunda penyelamat (tug salvage) Alatau. (at)