Jakarta, IDM – Sebanyak 817 orang Tamtama TNI AD resmi dilantik dan menyandang pangkat Prajurit Dua (Prada) dalam upacara Penutupan Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) TNI AD Gelombang I TA. 2025, yang digelar di Lapangan Secata Rindam II/Sriwijaya, Sumatera Selatan, Jumat (25/4).
Dilansir keterangan dari Pendam II/Sriwijaya, Jumat (25/4) pelantikan dilakukan melalui pengucapan sumpah prajurit sesuai agama masing-masing, yang dipandu rohaniawan dan disaksikan langsung oleh Pangdam II/Sriwijaya sebagai Inspektur Upacara.
Dalam amanatnya Pangdam II/Sriwijaya, Mayjen TNI Ujang Darwis menyampaikan ucapan selamat kepada para prajurit baru yang telah berhasil menyelesaikan pendidikan dengan baik, serta kepada orang tua yang dengan bangga menyerahkan putra-putranya untuk mengabdi kepada bangsa.
Baca Juga: Wakil Aster KSAD: TMMD Jadi Momentum Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
“Menjadi prajurit bukanlah sekadar profesi, tetapi takdir dan jalan hidup yang penuh kehormatan. Ini adalah bentuk pengabdian tertinggi kepada bangsa dan negara,” kata Ujang.
Ia menekankan bahwa pelantikan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang sebagai seorang prajurit.
Tantangan ke depan akan lebih besar, namun dengan semangat belajar, disiplin, dan pengabdian yang tinggi, para prajurit muda diharapkan menjadi sosok TNI yang profesional, tangguh, dan membanggakan rakyat Indonesia.
“Teruslah belajar, berlatih, dan berbuat terbaik di setiap penugasan. Jadilah prajurit yang dicintai rakyat dan menjadi kebanggaan keluarga serta bangsa,” kata Ujang.
Baca Juga: Puluhan Siswa Kopaska Berlatih Terjun Malam dari Pesawat NC-212 Aviocar
Pada kesempatan ini sebagai bentuk penghargaan atas prestasi, Pangdam juga menyerahkan medali, ijazah, dan penghargaan khusus kepada mantan prajurit siswa berprestasi.
Simbolisasi kenaikan pangkat dilakukan secara langsung oleh Pangdam dengan penyematan pangkat dan pengalungan medali.
Kegiatan dilanjutkan dengan demonstrasi keterampilan militer oleh para prajurit muda, seperti senam balok, taktik regu senapan, hingga teknik snapling (mountaineering), yang menunjukkan hasil latihan keras dan ketangguhan fisik serta mental mereka selama pendidikan. (rr)