Jakarta, IDM – Prajurit KRI Panah-626 berlatih kemampuan menembak perorangan di lapangan Batalyon Infanteri 734/Satria Nusa Samudra Kodam XV/Patimura, Kepulauan Tanimbar, Maluku, Selasa (29/10).
Dikutip dari keterangan Dispen Koarmada III, prajurit KRI Panah saat ini tengah melaksanakan tugas Operasi Panah Sakti-24 di bawah kendali operasi (BKO) Gugus Keamanan Laut (Guskamla) Koarmada III.
Komandan KRI Panah Letkol Laut (P) Arief Wangsa Hamid, mengatakan latihan menembak tersebut bertujuan meningkatkan naluri tempur prajurit.
Baca Juga:Â KRI SIM-367 Jalani Latihan Penanggulangan Kerusakan untuk Hadapi Situasi di Lebanon
“Sekaligus melaksanakan sinergitas dengan satuan samping yaitu satuan tempur Batalyon Infanteri 734/Satria Nusa Samudra Kodam XV/Patimura,” ujarnya.
Dia mengatakan pertemuan dua satuan tempur beda antar-matra ini difasilitasi oleh Pangkalan TNI AL (Lanal) Saumlaki.
“Latihan menembak pistol dilaksanakan oleh perwira KRI dan Lanal serta latihan menembak senjata ringan oleh prajurit KRI Panah,” jelas Wangsa.
Baca Juga:Â Perdana, Menhan Sjafrie Bertemu KSAD Bahas Kesejahteraan Prajurit
KRI Panah merupakan kapal cepat rudal (KCR) yang memperkuat Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmada III dalam penegakan kedaulatan dan pengendalian perairan yurisdiksi nasional. Kehadiran KRI Panah di jajaran Koarmada III sejak 2023 ini merupakan produksi PT PAL Indonesia yang memiliki panjang 60 meter, lebar 8,10 meter dan tinggi 4,85 meter.
Kapal cepat rudal ini mampu membawa muatan penuh 450 hingga 500 ton dan memiliki jarak jelajah hingga 2.400 mil sekaligus mampu mengangkut sebanyak 55 anak buah kapal (ABK). KRI Panah telah dilengkapi dengan sistem persenjataan yang mampu mendeteksi sasaran atau target baik di udara, permukaan, dan bawah laut.
Selain itu, KRI Panah dilengkapi sistem persenjataan (Main Gun) 57 mm Bofors, Shipborne gun 20 mm, dan SSM ( Surface to Surface Missile) Exocet 40MM B3 dan memiliki kemampuan patroli dengan jarak tempuh dan kecepatan jelajah mumpuni untuk menjaga laut teritorial Indonesia yang luas pada kondisi Sea State 6 dan kemampuan pengoperasian senjata pada Sea State 4. (at)