Jakarta, IDM – Kapal perang milik Angkatan Laut Kerajaan Inggris, HMS Spey (P234) singgah di dermaga 107, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (15/1). Kedatangan kapal ini disambut langsung oleh Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) III.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Lantamal III Letkol Laut (KH) Qomar, mengungkapkan kapal HMS Spey dijadwalkan berada di Jakarta sekitar 10 hari, yakni 15-22 Januari.
Adapun rincian jadwalnya ialah kapal tersebut sandar di dermaga 107, Tanjung Priok dari 15-17 Januari. Kemudian, HMS Spey bertolak ke dermaga 208 dan sandar di sana selama 5 hari, yaitu 20-24 Januari.
Baca Juga: KSAU Hadiri Upacara Pelepasan Kontingen Patriot Indonesia
“24 Januari, HMS Spey bertolak dari dermaga 208 untuk kembali ke Inggris,” ungkap Qomar saat dihubungi Indonesia Defense Magazine, Jakarta, Kamis (16/1).
Sebelumnya, Wakil Komandan Lantamal III Kolonel Laut (P) Whisnu Kusardianto saat menyambut kedatangan HMS Spey, mengatakan kedatangan kapal perang yang dipimpin oleh Commander Paul Caddy ini dalam rangka kunjungan persahabatan (port visit).
“Kunjungan persahabatan ini sangat penting untuk meningkatkan persaudaraan angkatan laut kedua negara, semangat navy brotherhood dan juga dapat meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan Inggris dalam berbagai bidang kerja sama,” kata Whisnu, dikutip dari keterangan Dispen Lantamal III.
Selanjutnya, Whisnu menjelaskan selama kunjungan di Indonesia, beberapa kegiatan personel HMS Spey telah dikoordinasikan oleh TNI AL. dengan Atase Angkatan Laut Kerajaan Inggris.
Baca Juga: Perkuat Kerja Sama, Sejumlah Personel TNI Kunjungi KBRI Canberra
“Kegiatan selama di Jakarta, antara lain olahraga bersama, executive time, dan evening reception,” jelasnya.
Adapun HMS Spey adalah kapal patroli lepas pantai kelas sungai batch 2 yang digunakan untuk tugas-tugas seperti operasi anti terorisme, anti-pembajakan dan penyelundupan.
Kapal perang ini dibangun oleh galangan BAE Systems Naval Ships dan diresmikan pada 19 Juni 2019. HMS Spey memiliki panjang 90,5 meter, lebar 13 meter, draft 3,8 meter dan bobot 2.000 ton serta kecepatan maksimal 25 knot. (at)