Jakarta, IDM – Hari Minggu, (6/10) kemarin, Satgas Yonif 741/GN Pos Dafala menerima penyerahan satu buah Granat Nanas yang masih aktif dari masyarakat di daerah perbatasan Sektor Timur di Desa Dafala, Kecamatan Tasefeto Timur, Kabupaten Belu.
Granat ini ternyata telah disimpan sejak perang Timor-Timur.
Baca Juga: Lab 45: Pemenuhan Anggaran Pertahanan Masih Jadi Tantangan untuk Prabowo
Dilansir dari keterangan Pendam IX/Udayana, Selasa, (8/10) Danpos Dafala Letda Inf Riskianto Wiyardi mengatakan penemuan granat ini terjadi setelah mendapatkan informasi dari Wadanpos Serda Simplisius Wilhelmus Watu dari hasil anjangsana ke rumah warga di Desa Dafala.
“Diceritakan bahwa Bapak Yosep (58 thn) masih menyimpan 1 buah Granat Nanas peninggalan dari orang tua Bapak Yosep yaitu Alm. Bapak Dominikus Asuk (Purnawirawan TNI AD) dengan pangkat terakhir Sersan Kepala, dulunya bertugas di Yonif 745/SYB Lospalos yang saat ini telah menjadi bagian dari RDTL,” kata Riskianto.
Setelah dilaporkan secara bertingkat oleh Danpos Dafala untuk langkah selanjutnya, kemudian bersama Komandan SSK II Lettu Inf M. Nur, Danpos dan beberapa anggota Pos Dafala melangsungkan kunjungan ke rumah Bapak Yosep guna untuk mengecek dan memastikan barang peninggalan orang tua dari Bapak Yosep adalah benar granat peninggalan perang.
Baca Juga: TNI AD Siapkan Personel Terlatih untuk Hadapi Bencana Alam
Berbekal bahasa Tetun Terik (bahasa daerah Kab. Belu) yang dimiliki oleh beberapa anggota Pos Dafala, dilaksanakan komunikasi serta elisitasi oleh personel Pos Dafala, istri dari Almarhum Bapak Dominukus Asuk beserta Bapak Yosep mengeluarkan sebuah Kotak Kecil yang berisikan 1 buah Granat Nanas dan menyerahkan secara sukarela kepada Personel Pos Dafala untuk selanjutnya diamankan dan diserahkan ke Komando Atas. (rr)