Jakarta, IDM – Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana memastikan siswa/anak bermasalah dikirim ke barak militer tetap melalui persetujuan orang tua.
Hal ini dikatakannya menanggapi rencana Gubernur Jawa Barat (Jabar) Deddy Mulyadi yang akan mengirim siswa bermasalah ke barak militer.
“Jadi sekali lagi, untuk penentuan ini berdasarkan rencana dari Pemprov Jabar yang melibatkan orang tua atau tetap berdasarkan kesepakatan dengan orang tua masing-masing siswa,” kata Wahyu di Jakarta, Senin (28/4).
Baca Juga: TNI AD Buka Suara Terkait Siswa Bermasalah di Jabar Akan Dikirim ke Barak Militer
Lebih lanjut menurut Wahyu programnya sendiri secara umum yaitu pembinaan karakter bagi siswa-siswa yang memiliki sikap perilaku negatif meliputi pendidikan etika, pengetahuan, pertanian dan kedisiplinan.
“Namun untuk rencana waktu pelaksanaan akan dibicarakan secara lebih rinci dengan Pemprov Jabar namun ada beberapa wilayah yang direncanakan sesuai pertimbangan dari Pemprov Jabar, tapi memang belum mencakup semua wilayah di Jabar,” kata Wahyu.
Dilansir berbagai sumber, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berencana untuk “menyekolahkan” siswa bermasalah di Jabar agar dididik di barak militer mulai 2 Mei 2025. Dedi Mulyadi mengatakan rencana ini adalah pendidikan karakter yang akan mulai dijalankan di beberapa wilayah di Jawa Barat yang dianggap rawan, bekerja sama dengan TNI dan Polri.
Baca Juga: Tingkatkan Interoperabilitas, TNI AU dan RSAF Bahas Rencana Latihan Bersama dalam JAFWG 2025
Deddy mengatakan akan memulai dari daerah yang siap dan dianggap rawan terlebih dahulu, lalu bertahap.
Dedi mengungkapkan, tiap siswa akan mengikuti program itu di sekitar 30 hingga 40 barak khusus yang telah disiapkan oleh TNI, dengan prioritas pada siswa yang sulit dibina atau terindikasi terlibat dalam pergaulan bebas maupun tindakan kriminal, untuk diikutkan program pembinaan yang akan berlangsung enam bulan per siswa. (rr)