Jakarta, IDM – Sebanyak 76 prajurit Koarmada II berhasil menuntaskan pelatihan kesatuan persiapan pengambilan kapal (kppk) sebagai calon pengawak KRI Bung Hatta-370, Surabaya, Kamis (27/3).
Puluhan prajurit calon pengawak tersebut telah menjalani pelatihan sejak Senin (17/3) lalu, untuk mendapatkan pemahaman mendalam serta kemampuan teknis dan taktis yang diperlukan dalam menghadapi berbagai tantangan di medan operasi ke depan.
Komandan Komando Latihan (Kolat) Koarmada II Kolonel Laut (P) Binsar A.S. Sitorus, menjelaskan para prajurit calon pengawak KRI Bung Hatta ditempa dalam berbagai aspek selama pelatihan, mulai dari pengenalan sistem kapal, prosedur operasional, pemeliharaan hingga penyelamatan kapal.
Baca Juga: Empat Perwira TNI AU Rampungkan Pendidikan Keamanan Antariksa di AS
“Kepada para calon pengawak, proses belajar tidak berhenti di sini, teknologi semakin maju dan tantangan di laut semakin kompleks,” tegas Binsar, dikutip dari keterangan Dispen Koarmada II, Jumat (28/3).
“Kalian harus selalu siap mengembangkan diri, beradaptasi dengan perubahan dan terus meningkatkan kemampuan serta keterampilan agar tetap relevan dalam setiap tugas,” lanjutnya.
Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali meluncurkan KRI Bumg Hatta, di Batam, Kamis (27/2). Korvet buatan galangan kapal dalam negeri ini merupakan unit kedua yang dibangun, setelah KRI Bung Karno-369 yang diresmikan pada 2022 lalu.
“Kapal jenis korvet ini termasuk dalam jajaran striking force dan akan menambah daya pukul Armada RI, khususnya pertahanan laut yang difokuskan pada penguatan titik sempit (choke point)” jelas Ali.
Sementara Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Laut (Aslog KSAL) Laksamana Muda Eko Sunarjanto, mengungkapkan KRI Bung Hatta ditugaskan untuk menjaga choke point di wilayah kerja Koarmada II, yakni Indonesia bagian tengah.
“Kapal ini akan menambah kekuatan tempur TNI AL dan rencana didistribusikan di Koarmada II untuk melengkapi pengamanan choke point di wilayah Koarmada II,” ungkap Eko.
Baca Juga: Sensasi Mudik Gratis di Kapal Perang, Bisa Nikmati Senja dan Salat di Hanggar Helikopter
Untuk mendukung kekuatan tempur tersebut, KRI Bung Hatta-370 dilengkapi 1 unit meriam 57 mm dan 2 unit meriam 20 mm.
“Kapal ini dilengkapi dengan meriam 57mm dan nanti dapat ditingkatkan (upgrade) menjadi 76mm serta dilengkapi dengan kemampuan menangkis serangan udara,” lanjutnya.
Selain itu, KRI Bung Hatta-370 juga bakal dilengkapi persenjataan rudal dan torpedo untuk peperangan antipermukaan, udara, dan bawah air.
“KRI Bung Hatta akan dipersenjatai permukaan ke udara atau surface to air missile (SAM) dan rudal permukaan ke permukaan atau surface to surface missile (SSM) hingga sistem torpedo,” kata Eko.
KRI Bung Hatta-370 diklaim mampu mengemban misi peperangan elektronika karena dilengkapi dengan berbagai peralatan elektronika, seperti Radar-Electronic Counter Measures (R-ECM) dan Radar-Electronic Support Measures (R-ESM).
Baca Juga: Mudik Gratis Naik Kapal Perang, TNI AL: Kapal Ini Punya Rakyat, Bukan Punya Kami
Spesifikasi KRI Bung Hatta
Kapal perang KRI Bung Hatta dibuat oleh PT Karimun Anugrah Sejati, di Batam, selama 20 bulan. Korvet ini memiliki panjang 80,30 meter dan lebar 12,60 meter.
Beberapa keunggulan kapal ini dilengkapi 1 unit meriam 57 mm yang dapat ditingkatkan (upgrade) hingga 76 mm dan terdapat 2 unit meriam 20 mm.
KRI Bung Hatta juta memiliki kemampuan bertahan (endurance) di laut selama 5 hari dengan kapasitas 82 personel serta kecepatan ekonomis 14 knots, jelajah 18 knots, dan maksimum 25 knots. (at)