Jakarta, IDM – Jerman memenuhi komitmennya untuk berkontribusi terhadap perdamaian di kawasan Indo-Pasifik dengan mengirimkan 2 kapalnya yang tergabung dalam misi Indo-Pacific Deployment (IPD) 2024 di Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (26/9).
Adapun 2 kapal yang terlibat dalam misi itu ialah fregat FGS Baden-Wurttemberg dan kapal pengisi bahan bakar FGS Frankfurt am Main. Rencananya, kedua kapal sandar di Jakarta selama 4 hari, yakni 26-29 September.
Baca Juga: Wakasau Soal Paint Scheme Pesawat Sukhoi 27/30: Ini Bukan Sekadar Estetika, Tapi Cerminan Identitas
Sebelumnya, Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih Prabowo Subianto dalam pertemuannya dengan Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius, pada 2023 lalu, mengutarakan harapannya agar Jerman dapat mendukung perdamaian di kawasan Indo-Pasifik.
“Sebenarnya, kunjungan ini telah diumumkan lebih dari setahun lalu, ketika Boris bertemu Prabowo, pada Juni 2023 untuk membahas kerja sama keamanan dan pertahanan lebih intensif antara Indonesia dan Jerman,” ungkap Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Timor Leste dan ASEAN Ina Lepel, kepada awak media.
Baca Juga: KSAU Pimpin Sertijab Tiga Jabatan di Lingkungan TNI AU, Kadisadaau hingga Kadisinfolahtaau
Perjalanan IPD24 ini, lanjut Ina, menjadi bukti konkret Jerman untuk mengeratkan kerja sama dengan negara-negara di kawasan sekaligus menegakkan hukum maritim internasional, salah satunya dengan terlibat latihan militer bersama mitra-mitranya, termasuk Indonesia.
“Kehadiran Jerman di Indo-Pasifik bukan hanya tentang keamanan, tetapi juga membangun kemitraan lebih kuat, meningkatkan dialog, dan menumbuhkan rasa saling menghormati. Hubungan antara Jerman dan Indonesia adalah contoh cemerlang dari hal ini,” jelasnya.
Misi IDP24 di Tengah Ketegangan Kawasan LCS
Ina menyebut, perjalanan misi IPD24 dinilai tidak mudah, terlebih saat ketegangan meningkat di sejumlah kawasan, khususnya di Semenanjung Korea dan Laut China Selatan (LCS). Namun, pihaknya menilai rute pengiriman yang bebas dan aman merupakan hal yang sangat penting. Apalagi, Jerman adalah negara dagang terbesar ketiga di dunia dan mitra dagang utama Asia.
“Penting dicatat, IPD merupakan tanda kuat komitmen Jerman untuk menegakkan hukum internasional, khususnya United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS), Konvensi Hukum Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan komitmen kami mendukung tatanan berbasis aturan internasional,” paparnya.
Baca Juga: Perayaan HUT Ke-79 TNI, Puspenerbal Kirim 22 Pesawat ke Jakarta
Oleh karena itu, Ina menekankan misi IPD bukan sekadar menunjukkan kehadiran militer di kawasan, tapi juga sebagai bagian integral dari pendekatan komprehensif dan kemitraan yang kuat.
“Serta kami mempromosikan keamanan, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan tersebut,” imbuhnya. (at)