Jakarta, IDM – Prajurit baret ungu yang tergabung dalam satuan tugas (Satgas) Batalyon Infanteri (Yonif) 6 Marinir membantu mengajar anak-anak di Papua untuk membaca dan menulis.
Komandan Satgas Yonif 6 Marinir Letkol (Mar) Rismanto Manurung mengungkapkan para prajurit satgas tersebut memberikan pendidikan dan perhatiannya kepada anak-anak di Papua yang tidak dapat bersekolah.
“Kegiatan ini sebagai wujud kepedulian dan perhatian terhadap pendidikan generasi muda,” ujar Rismanto, dikutip dari keterangan Pasmar 1, Rabu (9/10).
Baca Juga: Latihan Angkasa Yudha 2024, TNI AU Berupaya Eksplorasi Keterlibatan Unsur Siber dan UAV
Dia mengatakan, para prajurit satgas mengajarkan tentang membaca dan menulis kepada anak-anak yang berada di sekitar Pos Marinir, di Kabupaten Yahukimo, Papua.
“Selain mengajarkan cara membaca dan menulis, prajurit satgas emberikan memotivasi kepada mereka (anak-anak di Papua) agar dapat terus bersemangat dalam menuntut ilmu,” katanya.
Rismanto menyebut kegiatan mengajar ini merupakan salah satu upaya Satgas Yonif 6 Marinir untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan serta motivasi belajar anak-anak Papua agar dapat terus bersemangat dalam menuntut ilmu.
“Diharapkan melalui kegiatan ini, anak-anak binaan kami minimal bisa membaca, menulis, dan berhitung, karena tiga aspek tersebut merupakan syarat utama untuk anak-anak dapat memperoleh pengetahuan yang lebih luas,” pungkasnya.
Baca Juga: Tiga KRI di Satuan Kapal Cepat Koarmada II Berganti Komandan
Adapun para prajurit Satgas Yonif 6 Marinir mulai bertugas di tanah Papua sejak diberangkatkan oleh Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen (Mar) Endi Supardi dari Jakarta, Selasa (21/5) lalu. Mereka bertugas sebagai pengaman dan penjaga perbatasan RI-PNG.
Sebelum pemberangkatan ke daerah penugasan, para prajurit satgas terlebih dahulu menjalani latihan pratugas di Gunung Halimun Salak, Jawa Barat, pada beberapa waktu lalu. Latihan bertujuan mempersiapkan dan menjaga kemampuan fisik serta menembak untuk menjadi bekal perorangan.
Selain itu, dalam latihan pratugas itu para prajurit satgas juga mempelajari penguasaan medan tempur di daerah penugasan dengan mampu membaca dan menganalisa kontur dan jalan-jalan pendekat untuk menentukan bagaimana tindakan yang harus diambil ketika berada di daerah rawan. (at)