Jakarta, IDM – Puluhan prajurit dari Pusat Latihan Tempur Marinir (Puslatpurmar) 6 Antralina gerak cepat, memberikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir dan longsor di wilayah Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, Jumat (6/12).
Dipimpin perwira seksi operasi (pasiops) Mayor (Mar) Mujahidin, para prajurit bersama relawan, memberikan bantuan moril dan material serta mendirikan posko tanggap bencana di Kampung Pasir Angin, Jampang Tengah, Sukabumi.
Komandan Puslatpurmar 6 Antralina Mayor (Mar) Ahmad Yani, menjelaskan kegiatan ini dilaksanakan bersama masyarakat di sekitar wilayah Kecamatan Jampang Tengah.
Baca Juga: Panglima TNI Kunjungi Prajurit di Timika yang Berkontribusi untuk Pembangunan Papua
“Kegiatan ini untik membantu penanggulangan akibat dari dampak bencana serta memastikan kondisi dilokasi bencana banjir dan longsor dapat ditanggulangi dengan baik,” jelas Ahmad, dikutip dari keterangan Pasmar 1, Sabtu (7/12).
Selain itu, lanjut Ahmad, prajurit Puslatpurmar 6 Antralina juga telah memberikan arahan dan motivasi terhadap para warga pengungsi yang terkena dampak dilokasi kejadian.
“Semoga dengan adanya posko ini dapat memberikan motivasi dan dukungan moral bagi masyarakat Kabupaten Sukabumi yang tengah berjuang bangkit dari bencana alam dan juga untuk memastikan, bantuan yang dibutuhkan dapat segera tersalurkan,” pungkasnya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan melakukan operasi modifikasi cuaca untuk mengantisipasi bencana susulan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Tujuannya, mengurangi intensitas hujan di wilayah yang telah terdampak bencana.
“Kami berupaya untuk meminimalisir atau mengurangi jumlah debit hujan yang turun di wilayah Sukabumi dengan operasi modifikasi cuaca,” kata Kepala BNPB Suharyanto, dalam keterangan tertulisnya.
Baca Juga: Daftar Terbaru 13 Perwira Tinggi TNI AD Naik Pangkat
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi kemunculan bibit siklon tropis 91S di Samudera Hindia, sebelah barat daya Banten. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyebut dampak berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di wilayah Lampung, Banten, Jawa Barat, dan Jabodetabek.
Peneliti di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Erma Yulihastin, memprediksi 91S bakal terus membesar sehingga sebagian besar area di selatan Indonesia, mulai dari Banten hingga Kupang (NTT), akan merasakan dampak hujan persisten.
“Tak hanya pesisir selatan tapi juga pesisir, utara, tengah, dan pegunungan,” kata profesor riset bidang klimatologi itu menambahkan. (at)