Jakarta, IDM – KRI Sulatan Iskandar Muda-367 resmi memulai tugas (on task) perdana sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB, di Laut Mediterania, Sabtu (18/1).
Tugas perdana dilakukan usai KRI Sultan Iskandar Muda-367 menerima bendera PBB oleh KRI Diponegoro-365, di Beirut, Lebanon, Jumat (17/1). Penyerahan ini dilakukan oleh Letkol Laut (P) Wirastyo Prabu kepada Letkol Laut (P) Anugrah Anurullah.
“Dalam tugas perdana ke daerah misi, KRI Sultan Iskandar Muda melaksanakan farewell passing dengan KRI Diponegoro, sebagai bentuk penghormatan kepada kepada satgas lama yang akan kembali ke Indonesia,” ujar Angurah, dikutip dari laman TNI AL, Minggu (19/1).
Baca Juga:Â Satgas Habema Obati Luka Seorang Anak Warga Kampung Kelanungin
Adapun KRI Sultan Iskandar Muda-367 sebagai unsur Satgas MTF TNI Konga XXVIII-P Unifil bertugas mengawaki kapal perang dalam rangka menjalankan mandat Resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 1701.
Mandat itu mencakup beberapa tugas penting, antara lain memantau aktivitas maritim di Laut Mediterania serta operasi interdiksi maritim bersama Angkatan Laut Lebanon.
“Salah satu tugas utama dari Satgas MTF TNI adalah mencegah tindakan ilegal, seperti penyelundupan senjata melalui jalur laut,” jelasnya.
Dia menlanjutkan, misi sebagai pasukan di Lebanon sangat penting untuk menjaga stabilitas keamanan di kawasan Timur Tengah, yang masih rentan potensi konflik.
Baca Juga: Mayjen Hariyanto Beberkan Langkah Strategis Memberantas Tindakan Ilegal di Lingkungan TNI
“Penugasan ini merupakan bagian dari upaya global untuk menciptakan perdamaian di kawasan yang rawan ketegangan,” pungkasnya.
KRI Sultan Iskandar Muda-367 membawa 120 prajurit TNI AL, meliputi 105 awak kapal dan membawa 15 personel pendukung yang terdiri dari pilot, teknisi mesin dan kru pesawat serta perwira kesehatan, intelijen, psikologi, penerangan hingga melibatkan personel dari Komando Pasukan Katak (Kopaska), dan penyelam.
Per Januari 2025, kapal tersebut resmi menggantikan KRI Diponegoro-365 dari unsur Satgas MTF TNI Konga XXVIII-O Unifil yang telah mencapai akhir penugasan, setelah 14 bulan menjadi pasukan penjaga perdamaian di Lebanon, sejak awal 2024 lalu. (at)