Jakarta, IDM – Kepala Staf Koarmada II Laksamana Pertama Isswarto memimpin paparan rencana garis besar operasi Komando Tugas Gabungan Amfibi (Kogasgabfib) dalam latihan Armada Jaya 2024 di Surabaya, Selasa (13/8).
Pada kesempatan tersebut, Isswarto menginstruksikan kepada para staf Kogasgabfib untuk menguji kematangan konsep dokumen susunan Rencana Operasi (RO) dengan melaksanakan paparan rencana garis besar yang dipaparkan oleh Asrena Pangkoarmada II Kolonel Laut (P) Dofir.
Dofir menyampaikan tentang dukungan administrasi dan logistik saat operasi, meliputi dukungan bagi pasukan yang terlibat, angkutan, pelayanan kesehatan, dan kemungkinan sejumlah kendala di lapangan serta langkah yang akan diambil dalam mengatasi hambatan.
Baca Juga: Sebelum Berangkat Tugas Perbatasan, Yonarmed 11 Kostrad Ziarah ke Makam Panglima Jendral Soedirman
“Saya tekankan kepada seluruh perwira staf, segera tindaklanjuti rencana garis besar ini dengan menyusun rencana operasi yang dilanjutkan dengan Tactical Floor Game (TFG) untuk menguji konsep rencana operasi tersebut,” ujar Isswarto, dikutip dari keterangan Dispen Koarmada II, Rabu (14/8).
“Selama penyusunan konsep umum operasi, data-data intelijen terus diperbaharui sehingga dapat meminimalisir kerugian operasi,” imbuhnya.
Selain dari Kosgasgabfib, sehari sebelumnya, Pangkoarmada I Laksamana Muda Yoos Suryono memaparkan keputusan dan konsep umum pertahanan pantai kepada Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) dalam latihan Armada Jaya 2024 di Surabaya, Senin (12/8).
Baca Juga: Jelang Super Garuda Shield 2024, Marinir Siapkan Kendaraan Tempur BMP-3F
Dikutip dari keterangan Dispen Koarmada I, Yoos memaparkan gambaran kepada mengenai tugas pokok Komando Tugas Gabungan Pertahanan Pantai (Kogasgabhantai) sebagai pelaku dalam latihan Armada Jaya ke-42 untuk disampaikan kepada komando atas.
Pada kesempatan tersebut, Yoos juga menyampaikan sejumlah materi dan tugas pokok pertahanan pantai dalam tahap perencanaan, persiapan dan pelaksanaan yang diikut sertakan dalam kegiatan latihan demi melaksanakan keberhasilan tugas operasi.
Latihan Armada Jaya 2024 digelar secara tatap muka maupun daring yang dijadwalkan berlangsung 5-15 Agustus secara geladi posko, yakni salah satu metode latihan taktis tanpa pasukan yang fokus pada proses perencanaan militer, dilaksanakan dengan memanfaatkan teknologi informasi. Penyelenggara dan pelaku latihan hanya berinteraksi melalui jaringan internet dan video conference.
Materi yang dikembangkan dalam latihan Armada Jaya 2024 meliputi proses pengambilan keputusan militer (PPKM) dengan uji rencana operasi menggunakan tactical floor game (TFG).
Baca Juga: Jembatan Naga Karimata Kado Kemerdekaan dari TNI untuk Perbatasan
Adapun dalam latihan puncak TNI AL ke-42 ini fokus pada taktik operasi di bagian utara wilayah Indonesia barat dan timur. Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali mengungkapkan pihaknya sangat mewaspadai potensi ancaman penyulundupan senjata di perairan wilayah timur, khususnya Papua.
“Bagi kami timur paling penting sebenarnya, (terutama) masalah Papua, ya. Kami utamakan jangan sampai ada masuknya selundupan senjata ke Papua, itu yang kami perketat sekarang, terutama dari laut,” kata Ali di Jakarta, Selasa (6/8).
Sementara untuk fokus latihan di wilayah Indonesia barat bagian utara untuk menegakkan kedaulatan, hukum, menguji doktrin operasi dan aturan dengan menyesuaikan peperangan modern saat ini, yakni mengembangkan pertahanan pantai serta peperangan operasi gabungan laut dan udara. (at)