Sabtu, 15 Februari 2025
Indonesia
logo
English

Koarmada II Tindak Lanjuti Evaluasi dari KSAL untuk MNEK 2025

Jakarta, IDM – Koarmada II menindak lanjuti evaluasi dari Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali terkait persiapan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025, yang dijadwalkan pada 15-22 Februari, di Bali.

Respons dari evaluasi tersebut dilakukan melalui pemaparan hasil revisi persiapan MNEK 2025 oleh Komandan Gugus Tempur Laut (Danguspurla) Koarmada II Laksamana Pertama Amrin Rosihan Hendrotomo, dan dipimpin Pangkoarmada II Laksamana Muda Ariantyo Condrowibowo, di Surabaya, Kamis (16/1).

Dalam sambutannya, Ariantyo menegaskan pentingnya setiap personel satuan tugas (satgas) menjalankan semua evaluasi yang diberikan oleh KSAL secara detail dan akurat.

Baca Juga: Beri Pembekalan di Unhan, Panglima TNI Ungkap Peran Penting Diplomasi Militer

“Saya minta agar persiapan tidak hanya sesuai prosedur tetapi juga mampu mendukung pelaksanaan MNEK 2025 dengan hasil yang optimal,” tegasnya, dikutip dari keterangan Dispen Koarmada II, Jumat (17/1).

Melalui evaluasi dari KSAL, Ariantyo optimis seluruh jajaran satgas semakin siap untuk memastikan latihan MNEK 2025 terlaksana secara maksimal untuj mencerminkan kemampuan dan soliditas Indonesia, khususnya TNI AL di dunia maritim global.

“Kita pastikan semua berjalan aman, lancar, dan sukses hingga acara selesai,” ucapnya.

Beberapa waktu laku, Ali menyebutkan TNI AL mengundang 58 negara untuk dapat terlibat MNEK 2025 di Bali. Namun, sampai saat ini baru 38 negara yang mengonfirmasi untuk berpartisipasi dalam latihan. Rinciannya, 21 negara mengirimkan kapal perang dan 17 lainnya hanya observer.

“(Rangkaian) Kegiatannya nanti berupa Encap, membangun fasilitas umum, jalan, rumah ibadah, sekolah, perbaikan terhadap MCK. Pokoknya membantu masyarakat intinya dan ini bergotong royong,” jelas Ali, di Jakarta, Jumat (3/1) lalu.

Baca Juga: Tiap Hari TNI Masak 1.500 Porsi Makanan untuk Pengungsi Erupsi Gunung Ibu

“Kemudian medical civic action, kita selalu laksanakan untuk membantu pengobatan massal dan umum, kemudian bantuan sembako, Apabila terjadi bencana, ini (melatih) bagaimana kita mengirim, menurunkan bahan-bahan kontak atau bangunan untuk memperbaiki rumah-rumah terkena bencana dalam waktu cepat. Nah, ini harus dipadukan antara angkatan laut,” sambungnya.

Adapun daftar 21 negara yang mengirimkan kapal perang terdiri dari Rusia (3 unit), Cina (1 unit), Amerika Serikat (1 unit), Iran (2 unit), Prancis (1 unit), Australia (1 unit), Jepang (1 unit), India (2 unit), Malaysia (2 unit), Pakistan (1 unit), Filipina (1 unit), Singapura (2 unit), Thailand (1 unit), Inggris (1 unit), Vietnam (1 unit), dan Korea Selatan (1unit).

Sedangkan 17 negara lainnya yang hanya observer meliputi Bahrain, Bangladesh, Brunei Darussalam, Kamboja, Kanada, Chili, Kolombia, Irak, Italia, Kenya, Laos, Belanda, Selandia Baru, Saudi Arabia, Turki, Uni Emirat Arab, dan Qatar. (at)

Berita Terkait

Berita Terbaru

INFRAME

Selesai Menunaikan Tugas, Satgas MTF TNI Konga XXVIII-O/UNIFIL Kembali ke Indonesia

Jakarta, IDM - Sejumlah prajurit Satuan Tugas Maritime Task Force (Satgas MTF) TNI Konga XXVIII-O/UNIFIL mengikuti upacara penyambutan di atas KRI Diponegoro-365 di Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta, (14/2). Kedatangan 120 prajurit satgas yang dipimpin Letkol...

Edisi Terbaru

IDM edisi 31

Baca juga

Populer

Jelang MNEK 2025, TNI AL Gelar Perencanaan Taktis

Awal 2025, Panglima Mutasi 24 Jabatan Pati TNI AL