Jakarta, IDM – Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M. Tonny Harjono memimpin delegasi TNI Angkatan Udara (TNI AU) untuk melakukan kunjungan resmi ke pabrik Dassault Aviation, produsen pesawat tempur Rafale, Senin (24/6).
Para perwira TNI AU yang tergabung dalam delegasi TNI AU kali ini adalah Asisten Intelijen (Asintel) KSAU Marsda TNI Benedictus Benny; Kapus Alpalhan Kemhan RI Marsma TNI Yusran Lubis; Athan Prancis Marsma TNI Anang Surdwiyono; Atase Udara Prancis Kolonel Pnb Nur Alimi; Koorsmin KSAU Letkol Pnb I Gusti Ngurah Sorga; Mayor Pnb Binggi Nobel, dan Kapten Tek Rangga Andi Perdana.
“Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka memperdalam pemahanan tentang pengoperasian serta dukungan operasional pesawat tempur Rafale yang nantinya akan memperkuat TNI AU,” tulis keterangan TNI AU dilansir Rabu (26/6).
Baca Juga: KRI RE Martadinata Akan Ikuti Sea Phase Rimpac 3 Minggu Non-stop
Pada kesempatan yang sama, kunjungan ini juga dapat menjadi wujud nyata atas komitmen TNI AU untuk meningkatkan kemampuan pertahanan udara Indonesia, di antaranya melalui penguasaan teknologi canggih serta integrasi sistem operasional yang modern.
Selama berada di Dassault Aviation, KSAU beserta delegasi TNI AU juga menerima paparan yang mencakup teknologi terkini di pesawat Rafale; strategi pemeliharaan dan perawatan pesawat; serta dukungan logistik yang dibutuhkan untuk menjaga kesiapan tempur pesawat dalam berbagai kondisi operasional.
Kunjungan resmi tersebut kemudian dilanjutkan dengan peninjauan simulator Rafale dan proses manufaktur pesawat ini di fasilitas produksi Dassault Aviation.
Baca Juga: Gabung Latma Rimpac, Prajurit Pilihan Marinir TNI AL Berangkat ke Hawaii
“Dalam peninjauan ini, KSAU menyaksikan bagaimana teknologi tinggi dan standar kualitas yang ketat diterapkan dalam setiap tahap produksi pesawat tempur tersebut. Melihat langsung proses pembuatan pesawat Rafale juga memberikan keyakinan kepada KSAU dan delegasi TNI AU bahwa pesawat (Rafale) ini akan menjadi aset strategis dan signifikan bagi TNI AU,” sambung TNI AU.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI dilaporkan telah melakukan pemesanan atas 42 pesawat tempur Rafale untuk memperkokoh kekuatan tempur TNI AU. Kebijakan tersebut sekaligus menjadi langkah strategis dalam upaya modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Sementara itu, dalam ruang lingkup hubungan bilateral, pembelian alutsista ini diharapkan dapat memperkuat hubungan Indonesia dan Prancis. (yas)