Jakarta, IDM – Letkol laut (E) Satria Perdana dan Lettu Laut (E) Robby Wahyu Utama dari Satuan Siber TNI AL, meraih peringkat pertama dengan skor tertinggi dari aspek kepemimpinan, ketepatan prosedur, efektivitas dan kecepatan penanganan serta pembagian tugas yang jelas dalam latihan simulasi respon dan penanganan insiden “Cybersecurity Tabletop Exercise”.
Dikutip dari keterangan Dispenal, Selasa (15/7), skenario latihan “Cybersecurity Tabletop Exercise” yang berlangsung selama 6–7 Juli ini, terbagi menjadi tiga sesi dan sembilan injeksi persoalan terkait insiden siber, khususnya yang menjadi trending ancaman siber di Indonesia sepanjang 2021 hingga sekarang.
Latihan yang digelar Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) ini diikuti oleh TNI AD, TNI AU, Bais TNI dan DPD. Secara keseluruhan, latihan ini diikuti 95 kementrian dan lembaga serta 282 peserta yang terbagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama pada Rabu (6/7) diikuti 48 kementerian dan lembaga, sedangkan gelombang kedua pada Kamis (7/7) yang diikuti 47 kementerian dan lembaga.
Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Luki Hermawan, mengatakan “Cybersecurity Tabletop Exercise” bertujuan mengoptimalkan aspek proses, manajemen, dan koordinasi dalam pelaksanaan penanganan insiden siber, khususnya tingkat instansi pemerintah pusat.
“BSSN mendorong instansi pemerintah membentuk Tim Tanggap Insiden Siber atau Computer Security Incident Response Team (CSIRT), untuk meminimalisir dampak insiden siber pada sistem informasi elektronik instansi pemerintah,” ujar Luki saat membuka kegiatan latihan tersebut.
Pembentukan CSIRT, kata Luki, secara tegas diamanatkan dalam beberapa regulasi, di antaranya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik, Perpres Nomor 82 Tahun 2022 tentang Pelindungan Infrastruktur Informasi Vital, dan Peraturan BSSN Nomor 10 Tahun 2020 tentang Tim Tanggap Insiden Siber. (at)
