Rabu, 15 Mei 2024

Terus Ditekan Rusia, Pasukan Ukraina Terpaksa Mundur Dari Donetsk

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Komandan tertinggi Ukraina mengatakan bahwa situasi di garis depan pertempuran semakin sulit, sehingga pasukannya yang kalah jumlah terpaksa mundur dari posisinya di wilayah timur Donetsk.

Dilansir dari BBC, Senin (29/4), Pernyataan Oleksandr Syrskyi itu mencerminkan memburuknya posisi di timur yang diharapkan Ukraina dapat stabil usai menerima Amerika Serikat menyetujui bantuan tambahan senilai $61 miliar pada beberapa waktu lalu.

Baca Juga: SIPRI: India Jadi Negara Keempat dengan Anggaran Militer Terbanyak Senilai $83,6 Miliar

Namun senjata-senjata dari AS itu belum sampai ke garis depan, di mana pasukan Ukraina telah tertekan selama berbulan-bulan karena kekurangan amunisi, pasukan, dan pertahanan udara. Situasi itu pun nampak dimanfaatkan Rusia dengan terus memukul mundur Ukraina sebelum mereka mendapatkan pasokan senjata dari sekutu tersebut.

“Situasi di garis depan semakin memburuk,” kata Syrskyi.

Ia pun menyebut pasukan Ukraina telah mundur dari beberapa posisi mereka di wilayah Donetsk yang merupakan bagian dari garis depan pertahanan, yang dibentuk setelah Rusia merebut Avdiivka pada bulan Februari lalu.

Baca Juga: Ledakan di Gudang Amunisi Tewaskan 20 Tentara Kamboja

Kini, Ukraina membentuk garis pertahanan baru yang lebih jauh ke barat di beberapa daerah. Jenderal Ukraina itu pun mengakui kemunduran mereka karena serangan Rusia, yang disebut telah mencapai “keberhasilan taktis di beberapa sektor”.

Ia menambahkan bahwa brigade Ukraina yang diistirahatkan sudah diutus kembali dan dirotasi menggantikan unit di beberapa daerah. Sementara, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan pasukannya telah merebut desa Novobakhmutivka, sekitar 10 km arah utara Avdiivka. (bp)

BERITA TERBARU

INFRAME

Kapal Perang Fregat Belanda “HNLMS Tromp” Bersandar di Dermaga JICT, Tanjung Priok

Kapal Perang Fregat Belanda His Netherlands Majesty's Ship (HNLMS) Tromp F803 bersandar di Pelabuhan JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu, (15/5). Kapal tersebut telah berlayar sejak awal Maret, mengelilingi dunia selama enam bulan dalam operasi Pacific Archer.

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER