Jakarta, IDM – TNI AL berharap mampu memiliki 12 unit kapal selam yang mampu dicapai selama periode tahapan postur kekuatan matra laut 2025-2044. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali menginginkan TNI AL ke depannya mampu melakukan pengadaan kapal selam dengan desain yang tangguh dan modern untuk mengakomodasi teknologi yang canggih.
“TNI AL berharap untuk memiliki setidaknya selusin kapal selam siap tempur dengan kemampuan utama, seperti desain yang tangguh dan modern, teknologi canggih, sistem propulsi senyap untuk meningkatkan kerahasiaan,” papar Ali dalam sambutannya di acara seminar ‘Future Submarine and Cyber Security’ di Jakarta, Selasa (14/5).
Selain itu, Ali mengharapkan pengadaan kapal selam dengan kemampuan yang mampu berdaya tahan lama dan dapat memperpanjang daya tahan serta tingkat operasional seperti pada Lithium-ion batteries (LIBs) dan bertenaga nuklir.
Baca Juga:Â TNI AD Lepas Ratusan Bibit Ikan Arwana Irian ke Alam Liar
“Kemudian, mampu melakukan kemampuan daya dan multi-domain, meliputi torpedo jarak jauh dan rudal sub-peluncuran serta interoperabilitas antar-kapal selam dan perang permukaan hingga pesawat terbang, juga aset penyelamatan kapal selam,” jelasnya.
Menurut Ali, kapal selam memegang peran penting dalam kekuatan TNI AL, karena salah satu armada tempur tersebut dianggap sebagai aset pertahanan strategis. Terlebih, saat ini angkatan laut, khususnya TNI AL akan menghadapi tantangan dan resiko yang semakin meningkat.
“Pergeseran lanskap strategis yang cepat, rumit dan tak terduga, baik dalam skala global, regional, maupun nasional. Hal ini menuntut kemampuan adaptasi dan ketahanan yang luar biasa dari TNI AL untuk menghadapi situasi yang tidak menentu,” ujar Ali.
Baca Juga:Â KSAL Harap TKDN Pembangunan Kapal Selam Scorpene Capai 50 Persen Lebih
“Seperti pandemi Covid-19, perang Rusia-Ukraina dan Israel-Hamas, krisis Laut Merah, ketegangan di Selat Taiwan dan Laut Cina Selatan, masalah keamanan di Papua, ini semua menggambarkan dinamika, kompleksitas, dan ketidakpastian lingkungan strategis saat ini,” lanjutnya.
Tak hanya itu, kompleksitas terasa semakin meningkat dengan pesatnya kemajuan teknologi termasuk siber Artificial Intelligence (Al) hingga sistem tanpa awak yang bakal turut memengaruhi perencanaan pembangunan kekuatan angkatan laut di Indonesia.
“Kapal selam memegang peran penting dalam kekuatan TNI AL, karena aset pertahanan strategis. Kekuatannya terletak pada kerahasiaan dan daya hancur yang tangguh serta pengganda kekuatan yang signifikan, punya kemampuan penangkalan strategis yang substansial,” kata Ali.
Baca Juga:Â Begini Cara Prajurit TNI Musnahkan Amunisi yang Sudah Kadaluarsa
Berdasarkan kondisi Angkatan Laut Indonesia saat ini, diperlukan upaya komprehensif untuk mengembangkan kemampuan kapal selam yang efektif, seperti siklus hidup kapal selam, konsep siklus operasi yang menyangkut faktor kecepatan dan keselamatan, seiring peningkatan teknologi.
“Kemampuan-kemampuan utama yang disebutkan di atas belum final sehingga perubahan untuk pengembangan dan peningkatan masih terbuka, terlebih pertimbangan mendasar dalam menentukan pengadaan kapal selam,” tandasnya. (at)